Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangga Mungil dengan Sperma Besar

image-gnews
Kutu busuk dewasa dengan pembesaran tinggi . livescience.com
Kutu busuk dewasa dengan pembesaran tinggi . livescience.com
Iklan

TEMPO.CO, Siena - Tubuh kecil dengan kemampuan seks yang hebat. Begitulah kira-kira gambaran kehidupan seksual spesies kutu tanah (Zorotypus impolitus).

Kutu tanah jantan mampu menghasilkan sperma yang hampir sepanjang ukuran tubuhnya sendiri. Sperma itu dibungkus dalam sebuah paket bernama spermatophore, untuk selanjutnya ditempelkan pada perut kutu betina. "Sperma ini kemudian ditansfer ke saluran kelamin kutu tanah betina untuk pembuahan," kata Romano Dallai dari Universitas Siena di Italia, Senin, 27 Mei 2013.

Dallai meneliti perilaku reproduksi kutu tanah yang terbilang unik sekaligus purba. Alasannya, kutu tanah masih menggunakan metode pembuahan primitif yang sudah ditinggalkan oleh serangga jenis lain sejak jutaan tahun lalu. Zorotypus impolitus termasuk kelompok serangga langka yang disebut Zoraptera. Mereka biasa disebut kutu tanah atau, entah dengan alasan apa, serangga malaikat. 

Serangga ini hanya berukuran beberapa milimeter. Sekilas bentuk tubuh dan kehidupannya mirip rayap. Kutu tanah menghabiskan hidup di tumpukan kayu busuk, tempat mereka memperoleh sebagian besar jamur sebagai makanan.

Meski primitif, kutu tanah terbilang sebagai hewan paling sukses sejagat bersama anggota kelompok serangga bersayap atau Pterygota lainnya. Hampir seluruh spesies serangga bersayap berkembang biak dengan cara seragam: pejantan menyalurkan spermanya langsung ke alat kelamin betina. "Secara umum ini adalah senggama," kata Dallai.

Namun, Z. impolitus menjadi satu-satunya anomali. Lewat pengamatan di laboratorium, Dallai dan timnya memantau bagaimana kutu tanah kawin. Mereka terkejut tatkala mengetahui individu jantan kutu tanah tidak perlu repot untuk menempatkan sperma mereka di dalam saluran kelamin betina.

"Pertama kalinya kami menjumpai metode pengalihan sperma secara eksternal pada serangga Pterygote," kata Dallai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada serangga, transfer sperma eksternal hanya ditemukan dalam kelompok serangga bersayap kuno, seperti springtails. Tapi mereka pun menggunakan cara yang berbeda dengan kutu tanah. Individu jantan springtails meletakkan spermatophore di tanah dan kemudian diambil oleh si betina.

Menurut Dallai, Z. impolitus sedikit lebih maju dibanding springtails. "Ini mungkin tahap peralihan dalam evolusi senggama yang sebenarnya," ujarnya, seperti dikutip Newscientist.

Tahap yang lebih maju dicapai lalat buah. Individu jantan lalat buah menempatkan sperma mereka di pembukaan kelamin betina. Sebagian sperma tetap berada di luar alat kelamin hingga individu betina memakannya.

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI


Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK

Berita Terpopuler:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS

Ciuman Massal sebagai Protes

Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa

Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul

SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah

Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

29 Maret 2022

Cyornis kadayangensis (Sikatan Kadayang) dan Zosterops meratusensis (Kacamata Meratus) adalah dua spesies burung baru yang ditemukan. Penemuan tersebut dimulai dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2016. Upaya pendeskripsian yang dilakukan oleh tim peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan mitra internasional akhirnya berhasil dipublikasikan tahun 2022.
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung


Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

12 September 2021

Cecak Jarilengkung Hamidyi (Crytodactilus Hamidyi) spesies cecak yang baru ditemukan di Pulau Kalimantan. Foto: Instagram/lipiindonesia
Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan


LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

15 Oktober 2019

Myzomela prawiradilagae., spesies baru burung pemakan madu yang ditemukan LIPI di Pula Alor NTT, Oktober 2019. (twitter/klhk)
LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .


Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

9 Maret 2017

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.


Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

18 Januari 2017

Neopalpa donaldtrumpi. nbcnews.com
Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.


Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

5 Oktober 2016

Gigi spesies hiu prasejarah Megalolamna paradoxodon, sepanjang 5 cm. Livescience.com/Kenshu Shimada
Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.


Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

18 Februari 2016

Foto udara hutan hujan Amazon (kanan), berbatasan dengan lahan gundul yang disiapkan untuk penanaman kedelai di Mato Grosso, Brasil, 4 Oktober 2015. Brasil akan memecahkan rekor menghasilkan 97.800.000 ton kedelai pada periode 2015/16, naik sebesar 3,2 persen dibandingkan dengan 2014/15. Pemerintah Brasil telah membuat komitmen untuk mengurangi deforestasi di Amazon hingga sebesar 80 persen pada 2020. REUTERS/Paulo Whitaker
Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.


Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

18 Februari 2016

Homo floresiensis. Livescience.com
Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.


Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

4 Januari 2016

Hiu termasuk di dalam ordo superordo Selachimorpha, selain itu hiu bernafas menggunakan 5 insang. Hiu termasuk predator yang ditakuti, karena kemampuan menyerang mangsa menggunakan gigi tajam. Florida, Amerika, 5 April 2015. Dailymail
Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.


LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

16 November 2015

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.