TEMPO.CO , Kansan – Meskipun mobil Volkswagen Karmann Ghia merupakan mobil tua, namun tidak menjadikan pelajar-pelajar Minddrive mengabaikannya. Pasalnya, mereka berhasil mengubah mobil legendaris asal Jerman tersebut berjalan dengan bahan bakar yang tidak biasa.
Pelajar-pelajar tersebut telah membuat kendaraan berjalan dengan bahan bakar yang tidak biasa. Penggerak mobil tersebut bukan dari sumber daya alami melainkan bahan bakar yang didapatkan dari aktivitas media sosial. Dimulai dengan sebuah tweet. Tweet mengirimkan sinyal ke dalam sebuah kotak kecil di dalam mobil yang membuat mobil mengetahui bahwa ia memiliki bahan bakar sosial dan segera mulai berjalan.
"Bahan bakar media sosial yang mereka ciptakan, yang digunakan sebagai penggerak mobil begitu sempurna," kata Linda Buchner, presiden Minddrive,.
Setiap tweet, Facebook like, share, dan follow di Instagram, akan dialihkan melalui server. Jika kendaraan tidak memiliki cukup balasan media sosial, sebuah kotak hitam kecil akan memotong daya ke bagian mesin listrik. "Memang dirancang seperti itu sehingga jika kita tidak memiliki cukup bahan bakar sosial dan mobil tidak berjalan lagi, ada alternatif lain yang membuat kita bisa melanjutkan perjalanan dan tidak terlantar di sisi jalan raya dengan sekelompok remaja," kata Buchner.
Pelajar dan mentor dari program Minddrive tengah mempersiapkan perjalanan mobil berbahan bakar sosial mereka dari Kansas City menuju Washington, DC, untuk melobi anggota parlemen untuk menaruh perhatian lebih pada pendidikan. Tur Bahan Bakar Sosial akan berhenti di beberapa kota seperti Springfield, IL, Indianapolis, IN, Akron, OH, Pittsburgh dan PA. Dua puluh pelajar akan berpartisipasi dalam tur tersebut dan akan ada berhenti di pusat teknologi, kampus-kampus dan pada proyek-proyek lingkungan seperti kincir angin.
"Aku harus bergerak, melakukan banyak hal, jadi tidak hanya duduk di meja selama satu jam dengan seorang guru yang hanya berdiri dan menunjukkan. Kami benar-benar harus membuat tangan kami berkreasi," kata Cornel Foster, siswa Minddrive.
Minddrive dimulai sebagai program kegiatan di luar jam sekolah salah satu SMA di Kansas, khusus bidang mobil. "Kami hanya sekelompok siswa SMA dari Kansas City, MO," kata Kelvin Duley, mentor pelajar Minddrive. Program tersebut berkembang dengan cepat menarik perhatian anak-anak dari beberapa sekolah dalam kota karena melihat adanya potensi kesuksesan melalui moto ‘belajar dari pengalaman’ yang digalakkan oleh Minddrive. "Kami mencoba untuk menyediakan kail, langkah untuk memicu minat yang ada dalam diri mereka masing-masing," kata Buchner. Dan pelajar-pelajar tersebut mengatakan adanya pandangan baru pada masa depan mereka.
Setelah melalui kerja keras yang berat, semua pihak yang terlibat dalam penemuan bahan bakar sosial mengatakan bahwa mereka bersemangat untuk menyebarkan pesan selama dalam perjalanan karena mereka mengandalkan tweet semua orang, like dan shares untuk berjalan sampai di tempat tujuan.
Pelajar tersebut akan berangkat pada Jumat depan, 31 Mei 2013 menuju Washington, DC. Gunakan hashtag #minddrive dan sebutkan @minddriveorg, yang akan membantu mereka berjalan.
OZARKFIRST | HOSPITA YS
Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK
Berita Terpopuler:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
Ciuman Massal sebagai Protes
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah