TEMPO.CO, Jakarta - Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, merasa dibenci oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Ketua Gerakan Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong itu sempat curhat tiga pekan lalu kepada kuasa hukumnya, Rudi Alfonso, karena Priyo tidak pernah menjenguknya selama berada dalam tahanan. Fahd menjadi terpidana dalam kasus korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) dan kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
“Dia (Fahd) merasa dibenci oleh Pak Priyo,” ujar kuasa hukum Fahd, Rudi Alfonso kepada Tempo, Sabtu, 1 Juni 2013. Sejak Fahd ditahan di Cipinang dan kemudian dipindahkan ke Sukamiskin, Priyo yang menjadi Ketua MKGR, sekaligus bos Fahd, tidak pernah menjenguk kliennya.
“Padahal Fahd sudah minta maaf waktu itu, karena pernah mencatut nama Priyo dalam kasus Al-Quran, tapi kok tidak pernah jenguk sama sekali,” ujar Rudi. Nama Priyo sendiri kembali mencuat dalam vonis kasus korupsi pengadaan kitab suci dan disebut menerima fee sebesar satu persen oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dengan terdakwa anggota Komisi Agama DPR Zulkarnaen Djabar dan putranya, Dendy Prasetya.
Selain menerima fee proyek kitab suci, Priyo juga disebut-sebut kecipratan duit proyek laboratorium komputer. “Itu semua kan dari catatan anak gila (Fahd) sendiri,” ujar Rudi. Soal kunjungan Priyo ke Sukamiskin, Rudi mengaku tidak tahu menahu. “Masa? Saya justru baru tahu,” ujar Rudi. Menurut dia, Priyo belum pernah sekalipun menjenguk kliennya yang juga menjadi saksi dalam kasus korupsi Al Quran.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendatangi penjara Sukamiskin Bandung, Sabtu 1 Juni 2013. Politikus Partai Golkar ini mengaku bahwa di dalam penjara, dia menemui beberapa koruptor, termasuk Fahd A. Rafiq, terpidana 2,5 tahun kasus korupsi dana penyesuaian infrastruktur daerah.
"Ya dia ada, memang ketemu tapi sebentar," ujarnya saat ditanya seusai menjenguk di halaman penjara Sukamiskin, Sabtu siang 1 Juni 2013. Saat didesak bagaimana dia bertegur sapa dan mengobrol dengan Fahd, Priyo menolak. "Cuma (berkomunikasi) secara umum saja," kata Priyo berkilah sambil terus masuk mobil.
Priyo mengaku bertemu Fahd berbarengan dalam pertemuan dengan para koruptor lain yang dibui di Sukamiskin. Beberapa koruptor lain tersebut M. Nazarudin, Hari Sabarno, Agusrin, dan lainnya. "Saya berkunjung sebagai Wakil Ketua DPR, kunjungan resmi," ujar dia.
SUBKHAN