TEMPO.CO, Pamekasan - Sebanyak 86 siswa sekolah dasar di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tidak lulus ujian nasional tahun 2013. "Dua siswa diantaranya tidak lulus karena menikah dini," kata Kepala Seksi Kurikulum, Dinas Pendidikan Pamekasan, Mutammam, Sabtu 8 Juni 2013.
Menurut dia, sebagian besar siswa SD yang tidak lulus kali ini memang sejak awal tidak mengikuti ujian nasional . Selain menikah, sebagian lainnya mundur sebagai peserta UN karena ikut orang tua merantau atau pindah ke pondok pesantren. "Kami sudah bujuk supaya ikut UN, tapi tidak mau, termasuk siswi yang nikah dini," ujarnya.
Mutammam meminta para siswa yang tidak lulus UN agar tidak patah semangat karena Dinas Pendidikan Pamekasan membuka kesempatan bagi yang tidak lulus untuk mengikuti ujian paket A sehingga tetap bisa melanjutkan sekolah.
Mutammam menambahkan secara umum tingkat kelulusan UN SD sederajat di kabupaten berjuluk "kota pendidikan" ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,9 persen. Dari 16.462 peserta hanya 86 yang tidak lulus.
Sekretaris Komisi Pendidikan DPRD Pamekasan, Amin Fikri mengingatkan jumlah 86 yang tidak lulus itu tetap merupakan kegagalan. Sebab, mereka tidak lulus karena mundur sebagai peserta UN. "Dinas pendidikan gagal mengubah perilaku masyarakat bahwa sekolah itu penting," pungkasnya.