TEMPO.CO, Paris - Setelah mencetak sejarah dengan menjadi satu-satunya petenis yang delapan kali menjuarai Turnamen Grand Slam yang sama Prancis Terbuka Rafael Nadal mengharapkan hal berharga lainnya, yaitu kesendirian. Nadal berharap ia bisa menghindari kehebohan saat dirinya kembali ke kampung halamannya di Mallorca, Spanyol.
"Hadiah terbaik yang bisa mereka berikan kepada saya adalah meninggalkan saya sendiri, membiarkan saya kembali ke kehidupan nyata dan normal," kata Nadal dalam konferensi pers seusai mengalahkan David Ferrer, 6-3, 6-2, 6-3, Ahad lalu, 9 Juni 2013.
Nadal mengatakan, saat seseorang kembali dari turnamen sebesar Prancis Terbuka, ia tak memiliki kehidupan nyata, seperti petenis-petenis lain. "Saya tidak bisa menjadi pria pada umur saya. Jadi, dibiarkan sendiri adalah sangat berharga," kata dia.
Nadal juga tak mengharapkan pawai yang riuh saat ia akan mendarat di Mallorca. "Tidak, sejujurnya, saya tidak berpikir demikian," ujar pria 27 tahun itu. "Mungkin beberapa teman saya, beberapa teman-teman media, tapi orang-orang di sana tidak akan berbuat demikian. Mereka tidak akan menemui saya di bandara."
Petenis nomor lima dunia ini mengaku, dirinya senang dengan perasaan bahwa masyarakat mencintainya. "Itu adalah perasaan yang spesial. Tapi saya tidak membutuhkan mereka datang ke bandara untuk mengetahui bahwa mereka mencintai saya," kata dia.
Nadal merasa beruntung. "Banyak orang menunjukkan persahabatannya kepada saya setiap hari, dan itulah yang paling penting."
REUTERS | GADI MAKITAN
Baca Juga:
El Shaarawy Ogah Main di City
Bahas Chelsea, Mourinho Akan Gelar Jumpa Pers
Timnas Jerman Tersingkir dari Israel