TEMPO.CO, Pakistan - Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Pakistan meminta Google untuk membereskan materi video hujatan yang ada di YouTube. Jika tidak segera dilakukan maka Google terancam dilarang hadir di Pakistan, laporan The Times of India seperti dilansir CNET pada Senin, 10 Juni 2013.
Sang menteri, Anusha Rahman Khan, mengatakan bahwa jika Google masih bersikukuh tidak menghapus materi video yang tidak disetujui dan hal hujatan dari YouTube, maka Pakistan akan memblokir seluruh akses ke situs Google.
"Jika mereka bertahan dengan pendirian mereka, kami bisa memblokir Google di seluruh Pakistan sebagai jalan terakhir karena masih banyak mesin pencari alternatif yang tersedia di Web,"kata Khan, seperti dikutip The Times of India. Khan juga menambahkan bahwa keputusan akhir bergantung pada kekuatan negosiasi pemerintah Pakistan.
YouTube secara resmi diblokir oleh Pakistan pada tanggal 17 September 2012 pasca protes besar-besaran di Timur Tengah atas film Innocence Muslim, yang teasernya ditayangkan di YouTube. Sebelumnya Pakistan telah berusaha memblokir situs video online milik Google itu pada tahun 2008 karena menyebarkan sebuah postingan video yang mengkritik Islam.
Khan memberikan pilihan kepada Google untuk mengakhiri masa pelarangan akses YouTube jika situs video online ini menambahkan aplikasi penyaringan pada layanannya di Pakistan. "Kami melakukan usaha terbaik kami untuk menghadirkan kembali YouTube di Pakistan tanpa harus mengorbankan nilai-nilai etika negara kami," ungkap Khan.
Akan tetapi, Google sendiri tidak memiliki aplikasi penyaringan pada YouTube untuk negara Pakistan sama halnya dengan banyak negara lain, seperti yang ditulis Daily Times Pakistan.
Perwakilan Google Malaysia, Zeffi Yusof, mengatakan kepada Daily Times bahwa Google menawarkan konten lokal yang relevan bagi pengguna di masing-masing negara dan disesuaikan dengan aturan negara yang bersangkutan. Google akan memberitahu jika terdapat video ilegal dan akan membatasi akses terhadap video itu pada suatu negara setelah dilakukan tinjauan menyeluruh.
Masih menurut Daily Times bahwa Pakistan belum memiliki YouTube versi lokal karena
Pakistan membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikannya dengan penelitian hukum lokal dan menjangkau pencipta konten lokal.
Masalah pemblokiran, YouTube tidak sendirian karena situs jejaring sosial Twitter juga Facebook menghadapi masalah yang sama. Twitter juga diblokir pada Mei 2012 dengan alasan memicu hujatan terhadap Nabi Muhammad yang ditampilkan melalui suatu karikatur.Sementara Facebook, tidak sepenuhnya diblokir namun karena pada satu halamannya memunculkan postingan gambar peringatan hari Nabi Muhammad, Pakistan memblokir sementara pada tahun 2010.
CNET|HOSPITA YS
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Pemukul Pramugari Diambil Paksa dari Rumah Sakit
Pemerintah Beri Jaminan untuk Pemukul Pramugari
SMS Ini Beredar Sehari Sebelum Cebongan Diserang
Hujat Nabi, Bocah Diberondong Pemberontak