TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan signifikan yang dialami bursa Wall Street di perdagangan kemarin membawa angin segar bagi bursa regional dan bursa Jakarta.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi I perdagangan hari ini melejit 138,21 poin (3 persen) ke level 4.745 merupakan level terendah indeks sejak 26 Februari 2013.
Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono, mengatakan harga saham yang sudah cukup murah menjadi pendorong aksi beli investor. "Menguatnya bursa saham Wall Street dan regional menjadi katalis indeks untuk berbalik arah."
Sentimen global membaik seiring rilis data ekonomi yang positif di Amerika Serikat. Data penjualan ritel naik dari 0,1 persen ke 0,6 persen di bulan Mei. Selain itu, data klaim pengangguran turun dari 346 ribu ke 334 ribu jiwa.
Menurut Probo, untuk mengakhiri tren koreksi, indeks harus berhasil ditutup di atas level 4.700 dan untuk selanjutnya menguji level 4.900. "Penutupan di atas 4.700 bisa menjadi patokan tren bearish berakhir."
Saham yang berpindah tangan siang ini sebanyak 3,1 miliar lembar saham dengan volume Rp 4,1 triliun dengan frekuensi 109,6 ribu kali. Sebanyak 228 saham menguat, 29 saham turun, serta 64 lainnya tidak berubah. Asing mulai membukukan pembelian bersih Rp 65 miliar.
Bursa Asia cenderung menguat hingga 11.55 WIB. Nikkei 225 naik 3 persen, Hang Seng menguat 0,99 persen, Strait Times menguat 0,82 persen. Bursa Shanghai menguat 0,21 persen, bursa India naik 1,18 persen, sementara bursa Korea naik 0,22 persen.
PDAT | M. AZHAR
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Barca Tawar Torres Rp 263 miliar
MU Berharap Bale ke Real Madrid
Messi Dituding Menggelapkan Pajak Rp 52 Miliar
PSG Bidik Andre Villas-Boas