TEMPO.CO, London – Satu dari empat bayi di Inggris ternyata memiliki ayah yang lahir di negara berbeda. Angka ini dirilis menjelang perayaan Hari Ayah yang dirayakan masyarakat Inggris di minggu ketiga bulan Juni. Sementara di Indonesia, Hari Ayah diperingati tiap tanggal 12 November.
“Laporan ini menunjukkan 171.000 (24 persen) dari anak yang lahir di Inggris dan Wales pada tahun 2011 memiliki ayah kelahiran asing,” tulis Daily Mail, Jumat, 14 Juni 2013. Umumnya, ayah kelahiran asing ini berasal dari Pakistan, Polandia, India dan Bangladesh.
Jika ibu turut dipertimbangkan maka hampir sepertiga bayi (31 persen) memiliki orang tua yang salah satunya lahir di luar negeri. Data ini diungkap oleh Kantor Statistik Nasional, Inggris. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Di tahun 2000, hanya ada sekitar 21,2 persen anak yang salah satu orang tuanya berasal dari luar negeri. Sementara itu, 18,1 persen anak memiliki kedua orang tua yang lahir di luar negeri.
Juru bicara Kantor Statistik Nasional mengungkapkan, ini terjadi karena orang asing ingin mengambil keuntungan dari gratisnya biaya kesehatan di Inggris, termasuk biaya bersalin. Tidak semua keluarga warga asing ini menetap di Inggris. Beberapa datang ke Inggris hanya untuk melahirkan.
Pada bulan Maret 2013, seorang ahli bedah terkemuka di Inggris, Profesor Meirion Thomas, mengatakan bahwa Inggris telah menjadi 'sayap bersalin dunia'. Banyak orang datang ke Inggris hanya untuk melahirkan. Ini menjadi masalah tersendiri bagi Inggris. Pasalnya, jumlah kelahiran yang meningkat tiap tahun membuat Inggris kekurangan tenaga medis (bidan). Saat ini saja, National Health Service Inggris, kekurangan 3.000 tenaga bidan.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Barca Tawar Torres Rp 263 miliar
MU Berharap Bale ke Real Madrid
Messi Dituding Menggelapkan Pajak Rp 52 Miliar
PSG Bidik Andre Villas-Boas