TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pekan depan ternyata sudah berdampak terhadap harga ayam potong di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selama dua pekan terakhir, harga ayam potong jenis boiler di Pasar Kramat Jati mencapai Rp 28-30 ribu per kilogram. "Dua minggu sebelumnya hanya Rp 22 ribu per kilonya," kata Asep, 42 tahun, seorang pedagang ayam potong di Pasar Kramat Jati, Sabtu 15 Juni 2013.
Menurut Asep, kenaikan harga ayam potong ini seiring dengan akan naiknya harga BBM "Ya ada hubungannya, karena biasanya harga ayam naiknya seminggu atau 10 hari menjelang puasa. Naiknya juga tidak setinggi ini," ujarnya.
Naiknya harga ayam potong ini membuat Asep harus mengurangi keuntungannya. Sebab, jika ia menaikan harga yang cukup tinggi, tidak ada pembelinya. "Kalau naiknya tinggi siapa yang mau beli. Ini untungnya hanya seribu, biasanya dapat untung tiga ribu," Asep mengeluhkan.
Sementara, Asisten Manajer Unit Pasar Besar Induk Kramat Jati, Sugiyono, mengatakan beberapa jenis sembako mulai naik harganya. Telor naik dari Rp 17 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu dan minyak goreng naik Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter. Namun, menurut Sugiyono, harga sayuran dan buah-buahan belum mengalami kenaikan. "Buah sama sayur masih stabil harganya," ujarnya. (Baca: Demo Tolak BBM Naik, Kepala Polisi Kena Batu)
AFRILIA SURYANIS