TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin Suding menyatakan partainya tetap konsisten menolak pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013. “Sesuai pandangan mini fraksi kami kemarin, kami tetap menolak,” katanya ketika dihubungi Ahad 16 Juni 2013.
Ia pun tak mau ambil pusing dengan keputusan partai lain. "Pemetaannya bagaimana saya tidak tahu, yang pasti kami punya sikap untuk menolak. Bila nanti kemudian ternyata koalisi kompak, itu persoalan lain,” katanya.
Ia meyakini pembahasan paripurna Senin hari ini 17 Juni 2013 pasti melewati voting. "Karena kan aturannya satu partai tak setuju, kemudian diambil voting. Kami kan tidak setuju,” katanya.
Seperti diketahui, Rapat kerja (Raker) antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah dalam rangka pembahasan terakhir RAPBNP, 15 Juni 2013 diwarnai pendapat mini fraksi. Tiga fraksi, yaitu PDIP, PKS dan Hanura terang-terangan menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (Baca: Tolak BBM Naik, PKS Tawarkan RAPBNP Alternatif)
Fraksi Hanura yang diwakili Nurdin Tampubolon menolak kenaikan harga BBM dengan alasan bertolak belakang dengan kemakmuran rakyat. Hanura menuding krisis terjadi lantaran pemerintah tak sanggup mengelola keuangan negara dengan baik, bukan karena kenaikan harga minyak dunia. Menurut Nurdin, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen masih bisa dilakukan tanpa menaikkan harga BBM.
ANANDA PUTRI
Berita Lainnya:
Tolak BBM Naik, PKS Tawarkan RAPBNP Alternatif
Ada 14 Demonstrasi Tolak BBM Naik Hari Ini
Jalan Tol Dalam Kota Berpotensi Retak
Ini Titik Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Jakarta
Pertanyaan yang Dilarang soal Transportasi Jakarta