Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingkat Kesuburan di Afrika Bisa Tambah Populasi

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
AP/Heng Sinith
AP/Heng Sinith
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:PBB melaporkan, populasi global diperkirakan bisa mengalami pertumbuhan sebanyak 4 miliar penduduk di akhir abad ini, jika tingkat populasi di Afrika tidak ditekan. Saat ini, sekitar 1,1 miliar orang bakal tinggal di benua tersebut.

Peningkatan jumlah penduduk di Afrika diperkirakan jumlahnya bisa meroket hingga 4,2 miliar jiwa atau meningkat 380 persen di tahun 2100. Artinya, dengan penambahan tersebut, total penduduk di seluruh dunia menjadi 11 miliar orang.

“Penekanan tingkat kesuburan di Afrika menunjukkan penurunan dan justru menjadikan adanya peningkatan lebih banyak dari prediksi sebelumnya. Sehingga, populasi di Afrika juga meningkat,” ujar penulis dari pusat statistik dan ilmu sosial University of Washington, Adrian Raftery.

Pada 2011, PBB memproyeksikan, jumlah manusia yang hidup di bumi pada akhir abad ini mencapai 10,1 miliar. Namun dengan tingkat reprodusi yang tinggi di Afrika, maka angka estimasi tersebut menjadi lebih kecil. Raftery menggarap data demografi terbaru di Afrika untuk mengukur ulang angka estimasi.

Populasi global telah tumbuh secara eksponen sepanjang satu abad terakhir, naik dari peningkatan 2 miliar populasi pada 1920-an, menjadi 7 miliar saat ini. Sebelumnya, dalam satu abad, jumlah pertumbuhan penduduk dunia berada di kisaran 1 hingga 2 miliar. Namun saat ini, hanya dalam waktu puluhan tahun, pertumbuhan bisa meningkat dari 6 miliar menjadi 7 miliar jiwa.

Jumlah populasi yang berlebihan, menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perubahan iklim global, perekonomian, dan kelangkaan sumber daya alam yang menyebabkan adanya krisis biodiversitas. Analisis terbaru menunjukkan, Nigeria adalah negara dengan tingkat populasi terbesar di abad ini. Peningkatan penduduknya hampir 500 persen pada 2100. India menempati posisi ke dua, sedangkan Amerika Serikat berada di peringkat ke delapan.

Cina yang kini menjadi negara dengan penduduk terbanyak, pada 2100 akan mengalami penurunan populasi sekitar 20 persen. Diharapkan, penurunan jumlah penduduk juga terjadi di di negara-negara Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Penemuan baru ini menunjukkan bahwa kita harus segera mengubah kebijakan, yang bisa meningkatkan akses untuk perencanaan keluarga dan pendidikan yang lebih baik, terutama bagi perempuan Afrika, untuk menekan jumlah populasi di benua tersebut,” kata Raftery.

Para ilmuwan sudah lama memperkirakan, cara terbaik untuk memperlambat populasi adalah dengan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi perempuan, dan meningkatkan akses bagi perencanaan keluarga, misalnya melalui alat kontrasepsi.

“Sekarang, sebanyak 222 juta perempuan masih belum memiliki akses untuk menggunakan alat kontrasepsi modern. Minimnya akses menimbulkan risiko bagi kesehatan dan juga kurangnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak untuk merencanakan keluarga,” ujar presiden Population Action International, Suzanne Ehler.

Dia mengatakan, tingginya jumlah perempuan yang belum menggunakan alat kontrasepsi modern itu, jangan dianggap sebagai sebuah tragedi, melainkan dijadikan kesempatan bagi lembaga terkait untuk mendidik mereka.

MONGABAY | SATWIKA MOVEMENTI

Topik terhangat:

Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:

Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka

Aktris Ully Artha Meninggal Dunia

Alasan Jakarta Semakin Macet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Duta Besar Lana Marks bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden, 28 Januari 2020.[za.usembassy.gov]
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia


Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.


WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.


Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.


Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.


Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan berburu binatang besar, termasuk gajah selama lima tahun. Musim perburuan pun agak terkendali pada bulan April kemarin seiring dengan adanya pembatasan perjalanan karena pandemi virus Corona. PHOTOGRAPHS OBTAINED BY REUTERS/Handout via REUTERS
Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.


Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Massa turun ke jalan di Zurich, Swiss, memprotes tewasnya pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Amerika. Swiss Info/ Keystone / Ennio Leanza
Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.


54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

Ketua DPR Nancy Pelosi bersama beberapa anggota Kongres AS dari Partai Demokrat berlutut di gedung Kongres AS, Washington, AS, Senin, 8 Juni 2020. Aksi Nancy Pelosi bersama sejumlah tokoh Partai Demokrat itu dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada George Floyd. REUTERS/Jonathan Ernst
54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.


Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Cecil Rodhes, pengusaha asal Inggris yang mendapat kekayaan dari pertambangan di Afrika. Sumber: en.wikipedia.org
Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.


Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di toko Pick n Pay, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...