TEMPO.CO, Jakarta - Belum jelasnya kepastian kenaikan harga BBM serta bursa regional yang variatif membuat laju indeks di bursa Jakarta terganjal.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini terkoreksi 33,79 poin (0,70 persen) ke level 4.806,66. Laju indeks akhirnya tertahan setelah mengalami reli penguatan berturut-turut sejak 13 Juni.
Analis dari PT Trust Securities, Yusuf Nugraha, mengatakan laju indeks tertahan oleh faktor internal, yaitu belum jelasnya keputusan kapan pemerintah menaikkan harga BBM. "Investor kembali bersikap hati-hati setelah rapat paripurna DPR belum ditindaklanjuti presiden dengan kenaikan harga BBM."
Setelah pekan lalu pemerintah memastikan akan menaikkan harga BBM, laju indeks mulai terkerek naik setelah menyentuh level terendahnya di 4.600 pekan lalu. Tekanan asing mulai mereda dan indeks perlahan kembali ke level 4.800.
Pelaku pasar kembali was-was dengan sikap pemerintah yang belum juga menaikkan harga BBM. Dikhawatirkan kebijakan ini akan kembali ditunda sampai bulan depan. Padahal semakin mendekati bulan puasa inflasi akan meningkat. "Investor akhirnya memanfaatkan momen ini untuk melakukan aksi ambil untung setelah indeks naik cukup pesat," kata Yusuf.
Selain itu, investor juga masih menunggu pidato kepala bank sentral Amerika (the Fed), Ben Bernanke, dalam forum FOMC Meeting Rabu malam. Perhatian utamanya masih tertuju pada kelanjutan program pembelian obligasi oleh the Fed.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 11,4 miliar lembar senilai Rp 9,1 triliun dengan frekuensi 171,5 ribu kali transaksi. Sebanyak 87 saham menguat, 168 saham turun, dan 92 tak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 800 miliar.
Bursa regional Asia bervariasi hingga 16.30 WIB. Nikkei 225 menguat 1,83 persen, Hang Seng melemah 1,13 persen, Strait Times turun 0,49 persen, bursa Korea susut 0,65 persen, dan bursa Shanghai melemah 0,73 persen.
PDAT | M. AZHAR