TEMPO.CO, Surabaya-PT Pelabuhan Indonesia III berencana membangun pengangkut kontainer otomatis (ACT) berbasis kereta api di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III, Husein Latief, mengatakan proyek prestisius senilai Rp 2,2 triliun itu akan digarap PT Adhi Karya Tbk.
ACT atau monorel kontainer tersebut akan menghubungkan Teluk Lamong dengan Pelabuhan Tanjung Perak dengan panjang lintasan mencapai 5,6 kilometer. Pelindo III dan Adhi Karya saat ini tengah merampungkan pra studi kelayakannya; meliputi aspek finansial, komersial, dan legal. Termasuk demand dan tarif angkutan petikemas.
Pendanaan proyek itu akan dibiayai dari kas internal perusahaan (30 persen) dan dari kredit perbankan. “Pengerjaannya ditargetkan rampung dalam tempo 12 bulan,” kata Husein, Selasa 18 Juni 2013.
Pengerjaan monorel ini menggunakan konstruksi rel beton dengan roda karet rigid. Setiap depo petikemas akan dibangun stasiun pemberhentian untuk proses loading-unloading untuk mengangkut 60 persen petikemas domestik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak-Teluk Lamong.
Pada tahap awal, Pelindo III mengoperasikan kereta dengan kapasitas maksimal gerbong per kereta. Satu gerbong dapat menampung kontainer ukuran 40 feet atau setara dengan dua Teus. "Biaya operasional lebih murah daripada pakai jasa angkutan truk," kata Husein.
Juru bicara Pelindo III Edi Priyanto mengatakan proyek ini tergolong terobosan baru di dunia, khususnya di sektor transportasi pelabuhan. Proyek ini memiliki sejumlah keunggulan yakni ketepatan waktu pengiriman, mengurangi kemacetan, ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik, minim penggunaan lahan, dan efisiensi penggunaan box container.
DIANANTA P. SUMEDI