Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wartawan Berbaju Keraton Demi Liput Puteri Sultan

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Bendara (tengah) diapit dua orang kerabat meninggalkan Kraton Kilen menuju Keputren, Kompleks Kraton, Yogyakarta, Minggu (16/10). Setelah memasuki Keputren, GKR Bendara akan menjalani masa pingitan dan akan melakukan upacara Siraman dan Tantingan, Senin (17/10) sebelum upacara pernikahan pada Selasa 18/10 nanti. TEMPO/Suryo Wibowo
Putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Bendara (tengah) diapit dua orang kerabat meninggalkan Kraton Kilen menuju Keputren, Kompleks Kraton, Yogyakarta, Minggu (16/10). Setelah memasuki Keputren, GKR Bendara akan menjalani masa pingitan dan akan melakukan upacara Siraman dan Tantingan, Senin (17/10) sebelum upacara pernikahan pada Selasa 18/10 nanti. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta- Sejumlah jurnalis berpakaian ala keraton atau pakaian peranakan (untuk laki-laki) dengan harapan bisa meliput prosesi lamaran GRA Nurabra Juwita, puteri keempat Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Abra dilamar Angger Pribadi Prabowo, diplomat yang bekerja di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Kamis 20 Juni 2013.

Mereka mengenakan pakaian adat keraton karena sehari sebelum lamaran ada pemberitahuan bahwa jurnalis laki harus berpakaian ala keraton, dan berkebaya. Ternyata, calon mempelai tak menghendaki jurnalis meliput lamaran itu.  “Sial” menimpa sejumlah wartawan. Seorang di antaranya adalah jurnalis Harian Jogja, Abdul Hamied Razak.

Ia berada di lokasi sebelum rombongan keluarga Angger, calon menantu Sultan tiba di Keraton Kilen. Ia berdiri bersama sejumlah panitia lamaran di Keraton Kilen. “Panitia bilang kalau ini permintaan kedua pasangan. Mereka ingin acaranya berlangsung privat,” kata Hamied.

Aangger  bertemu dengan keluarga inti Sultan dalam prosesi lamaran, yang berlangsung sekitar satu setengah jam. Adik tiri Sultan, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo dan Gusti Kanjeng Ratu Bendara atau Jeng Reni menemani pasangan saat jumpa pers.

Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo mengatakan prosesi lamaran diawali dengan kedatangan calon besan atau keluarga calon suami. Keluarga calon suami kemudian menyampaikan maksud kedatangan. “Mereka nyaosi (memberikan) surat lamaran langsung kepada Sultan. Surat itu akan segera kami jawab,” kata dia di Keraton Kilen, Kamis, 20 Juni 2013.

Gusti Kanjeng Ratu Bendara atau Jeng Reni menyebutkan surat lamaran tidak langsung dijawab karena mengikuti adat keraton. Dengan begitu, keluarga keraton belum menentukan tanggal pernikahan kakaknya. “Tunggu surat dijawab dulu,” kata dia.

Angger Pribadi Prabowo mengatakan pertama kali bertemu GRA Nurabra Juwita atau Abra dalam pertemuan alumnus SMA Negeri 3 Yogyakarta. Abra adik kelas Angger dan umurnya terpaut 10 tahun. “Kebetulan ibu saya berteman dengan ibunya jeng Abra,” katanya.

Angger kini bekerja sebagai staf Biro Manajemen Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia kini tinggal di New York. Angger putra Kolonel Kavelari (Purnawirawan) Sigim Mahmud. Putra pertama dari tiga bersaudara ini lahir di Kudus, Jawa Tengah. Keluarganya tinggal perumahan tentara, Demak Ijo, Yogyakarta pada 1992. Angger mengaku dekat dengan keluarga Abra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angger dan Abra mulai berkenalan dekat di New York pada 2012. Pada waktu itu, Abra sedang mengikuti pelatihan. Angger  kuliah di Jurusan Ekonomi Pembangunan sebuah universitas di Washington, Amerika Serikat. Sedangkan, Abra kuliah di New Jersey. Abra waktu itu diantar kerabat keraton. “Waktu itu saya dititipi kanjeng ratu. Saya disuruh jemput Abra untuk berangkat ke sekolah,” katanya.

Sewaktu di New York, mereka menyempatkan diri jalan-jalan di New York. Mereka mengunjungi tempat wisata, seperti Central Park, Empire State Building, patung Liberty . “Sewaktu di Empire State Building kami sempat telantar. Kami menunggu di emperan sampai malam. Ada foto saat kita telantar,” katanya.

Selain mengunjungi tempat wisata, mereka juga menyempatkan diri melihat konser musik panthom of opera selama dua jam. “Kebetulan kami sama-sama suka musik. Seting panggung dan lampunya sangat dramatis,” kenang dia.

Abra mengatakan pertemuan di New York memberi kesan baginya. Di New York, ia mengaku baru berteman dengan Angger. Abra saat itu mengambil kuliah Strata satu jurusan Komputer. “Seru waktu itu. Yang jelas saya baru sekali itu pergi jauh. Dia nungguin saya datang,” katanya.

Abra mengatakan akan melanjutkan sekolah terlebih dahulu di Amerika Serikat. Ia rencananya akan mengambil master of business of administration. “Kami berdua saat ini sibuk mengejar karier. Saya fokus tes untuk master of business of administration. Semua ada waktunya,” katanya.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

10 hari lalu

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar Syawalan bersama abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta Selasa (7/5). Dok. Istimewa
Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

25 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Cerita dari Kampung Arab Kini

26 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

29 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

32 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

59 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

14 Maret 2024

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

12 Maret 2024

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram