TEMPO.CO, Espoo - Microsoft tengah berdiskusi tentang akuisisi Nokia. Berdasarkan ketentuan yang diajukan, Microsoft akan mendapatkan kontrol langsung terhadap Nokia. Namun, kesepakatan itu bisa mengganggu Nokia seperti yang dilakukan Google saat mengakuisisi Motorola.
Nokia dan Microsoft menolak berkomentar tentang hal ini. Masing-masing antara Microsoft dan Nokia berusaha mendominasi. Microsoft telah tertekan dengan melemahnya pasar PC dan begitu pula perangkat lunak Windows yang tak jauh berbeda. Nokia juga telah lama jatuh di pasar ponsel. Dan terobosan barunya, ponsel cerdas Nokia Lumia dengan sistem operasi Windows Phone, belum mampu mendominasi pasar ponsel cerdas.
Microsoft akhirnya membatalkan akuisisi karena harga dan posisi Nokia yang lemah di pasaran, menurut Wall Street Journal. Sebelumnya, di pasar ponsel, Nokia pernah menduduki posisi produsen terbesar ke-2. Tapi, di pasar smartphone, perusahaan asal Finlandia itu tidak masuk ke dalam 5 besar.
Sebetulnya hampir tercetus kesepakatan antara Microsoft dan Nokia, menurut Wall Street Journal. Kalaupun Windows Phone membuat kemajuan di pasaran, sistem operasi itu masih tertinggal jauh di belakang iOS dan Android. Nokia merupakan pendukung kuat Windows Phone, mempercayakan sistem operasi untuk ponsel cerdasnya di saat perusahaan lainnya lebih memilih Android.
CNET | APRILIANI GITA FITRIA
Berita terpopuler:
HTC Mengkonfirmasi HTC One Mini
Huawei Rilis Ponsel Tertipis di Dunia
Pria Inggris Pilih Internet daripada Tidur
Panasonic ToughPad JT-B1, Tablet Pekerja Bangunan