TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perdagangan tahun ini akan kembali menggelar pameran dagang terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) ke-28 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta (JIExpo). Jauh hari telah diumumkan target transaksi yang dalam pameran ini adalah US$ 2 miliar atau lebih dari Rp 19 triliun
Apa yang Menteri Perdagangan Gita Wirjawan optimis bisa mencapai target tersebut habya dalam sepekan dari 16-20 Oktober 2013 mendatang? Ternyata jawabannya adalah rekor pencapaian transaksi yang tahun lalu mencapai US$ 1 miliar atay naik lebih dari 150 persen dari tahun 2011 yabg nilainya hanya sekitar US$ 400 juta.
"Kita proyeksikan dan promosikan lewat produk hulu hingga hilir sehingga kita mentarget lebih dari 2.000 peserta dengan transaksi lebih dari US$ 2 miliar. Ini akan menjadi rekor dan sudah terlihat dari produksi dan produktifitas produk kita seperti rotan yang selalu kita ekspor," ujarnya pada wartawan di kantornya, Kamis 20 Juni 2013.
Dalam konferensi pera itu, Gita didampingi oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami.
Beberapa produk-produk yang akan diperkenalkan dan dijual adalah komponen otomotif, kakao, kopi, CPO, peralatan elektronika, kerajinan tangan dan lain-lain.Tahun ini acara Trade Expo digelar di area seluas 60 ribu meter persegi dengan target 10 ribu pembeli internasional (meningkat dari tahun lalu yang hanya 5.630 pembeli) dan 25 ribu pengunjung domestik.
Pembeli dari negara non tradisional seperti Afrika dan Amerika Latin mendominasi nilai transaksi hingga US$ 700 juta. Gita menuturkan pencapaian Trade Expo tahun lalu hanya mencapai transaksi US$ 1 miliar dengan keterlibatan 2 ribu peserta.
"Tahun ini kita akan tetap terus kejar pengembangan pasar non tradisional ini dengan tetap mempertahankan pasar tradisional yang sudah ada," kata Gita.
PINGIT ARIA