TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan menjaga ketat 602 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjelang pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan harga bensin kabarnya akan diumumkan nanti malam oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. "Dua sampai lima petugas menjaga 602 SPBU di Jadebotabek," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat, 21 Juni 2013.
Menurut Rikwanto jumlah personil kepolisian yang berjaga di setiap SPBU tersebut bisa sewaktu-waktu bertambah jika diperlukan. Selain itu para petugas yang berjaga di SPBU tersebut dilengkapi persenjataan lengkap. "Kami menghindari adanya antrian kendaraan di SPBU," ujarnya. Ia mengkhawatirkan itu bisa menjadi sumbu kericuhan di tiap tempat pengisian bensin.
Polisi meminta masyarakat agar tidak membeli BBM dalam jumlah banyak dengan berbagai modus, karena terancam sanksi penindakkan. "Operasi dilakukan menjelang kenaikan BBM, karena situasi tersebut marak dimanfaatkan pelaku," ujar Rikwanto.
Polisi juga berjaga di sejumlah area vital seperti Istana Negara, Kementerian ESDM, dan PT Pertamina sejak beberapa hari lalu. Bahkan untuk mengantisipasi gejolak pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, jajaran anggota Polda Metro Jaya untuk sementara dilarang mengajukan cuti kerja. "Ya (tidak boleh cuti), untuk mengamankan gangguan keamanan dan penimbunan," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik