TEMPO.CO, Padang - Kota Padang kembali digetarkan gempa, Selasa 25 Juni 2013 pukul 09.46 WIB. Kali ini, gempa tektonik berkuatan 4.1 Skala Richter.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa terjadi di bawah laut, 30 km Barat Laut Padang Sumatera Barat. Gempa yang menggetarkan rumah dirasakan beberapa saat. Namun, mengejutkan warga Kota Padang.
Menurut Kasi Observasi BMKG Tabing Padang Budi, gempa yang berlokasi di 0.84 Lintang Selatan dan 100.18 Bujur Timur itu tidak berpotensi tsunami. Meskipun dengan kedalaman 10 km.
Dalam satu bulan terakhir ini, lima kali gempa getarkan beberapa kawasan di Sumatera Barat. Pertama, gempa tektonik berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) di Kabupaten Mentawai, Minggu 26 Mai 2013 pukul 18.20 WIB. Pusat gempa di duga berada di kawasan megathurst, yang diprediksi para peneliti menyimpan potensi gempa hingga 8.9 SR.
Manajer Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Sumatera Barat Ade Edward memperkirakan, gempa terjadi di jalur patahan Sumatera. "Kira-kira 40 km dari Siberut," ujarnya saat itu.
Lima hari berselang, Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali digetarkan gempa, Jumat, 31 Mei 2013 pukul 01.36 WIB. Kali ini, gempa tektonik itu berkekuatan 5,4 Skala Richter. Menurut BMKG, gempa terjadi di koordinat 4.07 derajat Lintang Selatan (LD) dan 99,33 Bujur Timur (BJ).
Lalu, gempa tektonik berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) juga melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 11 Juni 2013, pukul 09.30 WIB. Getaran gempa yang terjadi di koordinat 1,73 derajat Lintang Selatan (LS)-100,24 derajat Bujur Timur (BT) terasa di Kota Padag.
Sehari setelah itu, Gempa berkekuatan 5,0 skala Richter kembali mengguncang Padang, Rabu 12 Juni 2013 pukul 21:25:06 WIB. BMKG dan InaTEWS melaporkan, pusat gempa berada di bawah laut hanya 29 km dari Barat Daya Painan,Kabupaten Pesisir Selatan.
ANDRI EL FARUQITopik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya