TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kehutanan optimistis bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan segera berhenti. “Kami sudah mencegah dan menurunkan tim pengendalian kebakaran,” kata juru bicara Kementerian Kehutanan Sumarto, Selasa, 25 Juni 2013.
Menurut Sumarto begitu titik api mulai terlihat di Riau tim langsung segera diturunkan untuk memadamkan titik-titik api. Namun penanganan ini tak terlalu membuahkan hasil lantaran sulitnya medan.
Sumarto mengatakan kondisi kebakaran hutan dan lahan di Riau saat ini terparah dalam lima tahun terakhir. Dia beralasan, kondisi itu diperburuk oleh angin siklon panas yang berhembus di sekitar Riau. Namun kementerian optimistis tim Kemenhut dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bisa mengatasi asap.
Sejak asap akibat kebakaran hutan dan lahan meluas hingga berdampak ke negara tetangga, penangan sudah berada di bawah kendali BNPB. Namun, Sumarto mengatakan Kemenhut tak bisa memprediksi kapan api bisa dipadamkan. “Kami berharapnya bisa cepat tapi tergantung cuaca juga.”
Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan. Kemarin, Presiden SBY secara resmi meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia lantaran kebakaran lahan di Riau telah menyebabkan kabut asap di dua negara itu.
Negara tetangga, Malaysia menawarkan bantuan memadamkan api. Mereka mempersiahkan Indonesia menggunakan dua pesawatnya untuk menurunkan hujan buatan.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat
PKS Didepak? | Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes
Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan