TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) MNC Group, Hary Tanoesoedibjo ternyata pernah punya ide untuk membuat ajang kontes seperti Indonesia Idol untuk mencari presiden.
Menurut Harry, jika ajang pencarian presiden memakai sistem pencarian bakat penyanyi itu dilakukan, tayangannya akan luar biasa menarik karena ada adu debat para calon presiden yang disiarkan secara langsung. "Tapi, siapa calon pemimpin yang mau? Tidak ada yang mau," kata dia di acara Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Rabu, 26 Juni 2013.
Menurut Hary, dengan kesulitan membuat ajang semacam Indonesian Idol untuk capres, maka tugas media mengangkat para calon itu dari sisi integritas dan kompetensi.
Hary mengaku belum memiliki figur pemimpin yang bakal dia pilih sebagai calon presiden. Pada seminar yang banyak dihadiri mahasiswa itu, Hary juga tak menyatakan akan maju sebagai presiden, meskipun peserta seminar menyampaikan pertanyaan soal pencalonan Hary. "Calon belum kelihatan. Semoga media massa mengangkat soal calon ini terus sehingga semakin lama semakin mengerucut," ujar dia.
Menurut Hary, menjelang pemilihan umum 2014, media massa sangat berpengaruh. Masyarakat Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai 250 juta jiwa, 95 persen di antaranya mendapatkan informasi dari televisi. Berturut-turut, dari internet (30 persen), radio (23 persen), dan cetak (12 persen). "Cetak itu hanya 12 persen tapi segmentasinya menengah ke atas, para elit, profesional, pengusaha, pejabat, dan punya pengaruh terhadap anak buahnya," ujar Hary.
MUHAMAD RIZKI
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals
Caleg Golkar Tewas di Lokalisasi