TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa regional Amerika dan sebagian besar bursa Asia menjadi pendorong investor untuk mengakumulasi saham di bursa Jakarta.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini menguat 88,021 poin (1,92 persen) ke level 4.675,75. Indeks melanjutkan reli dua hari berturut-turut dengan kenaikan 5,7 persen.
Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Arief Fahruri, mengatakan melemahnya data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) memunculkan spekulasi bahwa bank sentral akan tetap mengucurkan stimulus moneter. "Pasar masih percaya bahwa the Fed tidak akan meninggalkan pasar."
Data pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertema 2013 direvisi dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen, jauh di bawah proyeksi analils. Rilis data pertumbuhan ini menjadi posisi tawar bagi pasar agar the Fed mempertahankan kebijakan uang longgar yang memompa likuiditas dolar.
Dari Cina, langkah bank sentral Cina (PBOC) memberikan pendanaan bagi institusi keuangan guna menstabilkan suku bunga antarbank (repo rate) mampu meredakan tekanan jual di pasar saham Cina. Suku bunga repo rate turun ke 5,55 persen. "Pelaku pasar juga menyambut positif laporan keuangan emiten industrial di Cina yang naik 12 persen."
Meski demikian, pasar masih perlu mewaspadai kenaikan indeks yang telah cukup pesat dalam dua perdagangan terakhir. Investor masih menunggu data-data ekonomi yang dirilis di awal Juli untuk mengetahui seberapa besar efek kenaikan inflasi, suku bunga, serta dampak kenaikan harga BBM.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 4,9 miliar lembar senilai Rp 8,2 triliun dengan frekuensi 182,9 ribu kali transaksi. Sebanyak 166 saham menguat, 101 saham turun, dan 92 tak berubah. Asing mencatat pembelian bersih Rp 51,2 miliar.
Bursa regional cenderung menguat hingga 17.15 WIB. Nikkei 225 menguat 2,96 persen, indeks Hang Seng naik 0,50 persen, Strait Times naik 0,44 persen, bursa Korea menguat 2,87 persen, dan bursa Shanghai melemah 0,08 persen.
PDAT | M. AZHAR