TEMPO.CO, Pretoria - Seorang politisi Australia meminta maaf pada hari Kamis karena salah mengumumkan bahwa Nelson Mandela telah meninggal. Ia mengungkapkan permintaan maafnya melalui Kedutaan Afrika Selatan dan media massa.
Sang politisi yang juga Menteri Sumber Daya, Gary Gray, mengakui ia keliru mengatakan kepada tamu yang menghadiri makan malam di Gedung Parlemen pada hari Rabu bahwa pemimpin anti-apartheid itu telah wafat. "Saya meminta maaf tanpa syarat dan saya sangat menyesal telah menyampaikan apa yang saya pikir adalah berita yang dapat diandalkan," kata Gray.
Rumor meninggalnya Mandela dikaitkan dengan batalnya kunjungan Presiden Jacob Zuma ke luar negeri. Usai mengunjungi Mandela, ia menyatakan dokter yang merawat mantan presiden Afrika Selatan itu "masih melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk memastikan kesehatannya."
Para pejabat tidak menyangkal klaim bahwa negarawan itu tergantung pada mesin pendukung kehidupan. "Ya, dia menggunakan mesin untuk bernapas," kata seorang pejabat.
Cucu Mandela mengumpulkan kartu, bunga, dan boneka di luar rumah sakit pada hari Kamis dan membawanya ke dalam. Mereka mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat.
Anggota paduan suara militer Afrika Selatan berdoa dan bernyanyi di luar gedung rumah sakit. Ratusan orang tak hanya dari Afrika Selatan berkumpul di beberapa lokasi di Pretoria untuk mendoakan Mandela. Wartawan asing terlihat berkerumun di dekat mereka.
Mandela telah menghabiskan 20 hari di rumah sakit dengan infeksi paru-paru yang berulang. Ini adalah kali keempat dia masuk rumah sakit dalam enam bulan ini.
Presiden AS, Barack Obama, akan tiba Afrika Selatan pada hari Jumat sebagai bagian dari tur ke tiga negara di Afrika yang sudah dimulainya di Senegal. Para pejabat mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah jadwal Obama di Johannesburg dan Cape Town pada hari Sabtu dan Minggu mungkin akan terpengaruh oleh kondisi Mandela yang memburuk.
GUARDIAN | TRIP B