Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Kesenian Yogyakarta Dipindahkan ke Pasar

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah model dengan didandani tata rias Paes Ageng berada di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, (26/6). Kegiatan Parade Paes Ageng yang diikuti oleh 23 model dengan melibatkan 23 perias dai mahasiswa UNY tersebut dalam rangka memeriahkan perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta 2012. ANTARA/Noveradika
Sejumlah model dengan didandani tata rias Paes Ageng berada di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, (26/6). Kegiatan Parade Paes Ageng yang diikuti oleh 23 model dengan melibatkan 23 perias dai mahasiswa UNY tersebut dalam rangka memeriahkan perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta 2012. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lokasi Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang genap berusia seperempat abad atau 25 tahun pada 2013 ini dipindahkan. Jika pada penyelenggaraan pertama hingga ke-24 dilaksanakan di seputar benteng Vredeburg, maka mulai 2013 dipindahkan ke komplek Pasar Ngasem Yogyakarta.

"Festival Kesenian Yogyakarta ke-25 ini boyongan (pindah tempat). Pasar Ngasem dipilih karena bekas pasar burung di Yogyakarta yang mempunyai nilai historis untuk Yogyakarta," kata Sekretaris Daerah DIY Ichsanuri saat membuka FKY 2013 di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Selasa malam, 25 Juni 2013.

Ritual boyongan ditandai dengan pawai peserta FKY dari benteng Vredeburg ke pasar Ngasem. Peserta pawai adalah barisan para prajurit kraton Yogyakarta bregodo wirabrojo dan mantrijero bersenjata laras panjang dan tombak. Kemudian prajurit puro Pakualaman bregodo lombok abang dan plangkir, tiga gerobak sapi, sendratari, dan kesenian angguk. "Gerobag sapi itu tanda boyongan itu sendiri," kata Ichsanuri.

Selain lokasinya, hal yang berbeda dari pelaksanaan FKY kali, menurut Ichsanuri adalah keistimewaan dalam pemilihan waktu pelaksanaan. Lantaran waktunya bertepatan dengan liburan sekolah. "Sehingga masyarakat dan wisatawan diharapkan bisa menyaksikan event ini," kata Ichsanuri.

Sehingga rekreasi sebagai temanya dinilai tepat untuk pelaksanaan FKY tahun ini. Rekreasi merupakan tema yang mempunyai dua makna. Rekreasi yang berasal dari bahasa Inggris re-create yang berarti berkreasi kembali dan rekreasi yang bisa diartikan sebagai kegiatan berwisata seperti olahraga, berwisata, dan menjalankan hobi sebelum menjalani rutinitas kembali.

Ketua Umum FKY ke-25 Setyo Harwanto menambahkan, gelaran tersebut diikuti 500 komunitas seni, kuliner, juga kelompok ekonomi kreatif. "Tidak hanya pegiat seni yang terlibat, tetapi juga masyarakat umum. Biar potensi yang ada di Yogyakarta bersinergi dan saling menguatkan," kata Setyo.

Sinergisitas itu ditunjukkan melalui logo FKY ke-25 yang berupa anyaman berwarna-warni. Filosofinya, anyaman itu nantinya bisa berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat dan seniman untuk berkreasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara yang berlangsung 25 Juni hingga 5 Juli tersebut dibuka tidak dengan pemukulan gong seperti biasa. Melainkan peluncuran baling-baling yang diberi lampu berwarna merah, biru, dan ungu ke udara oleh Ichsanuri diikuti Kepala Dinas Kebudayaan DIY Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudaningrat dan Setyo Harwanto serta masyarakat yang mengikuti pembukaan FKY.

Baling-baling yang berjatuhan kembali ke atas panggung menjadi rebutan bocah-bocah. Mereka melontarkan kembali ke atas dengan cara menarik karetnya serupa ketapel. Acara pembukaan juga dimeraihkan dengan aksi kelompok seni Acapela Mataraman yang menyebut dirinya sebagai laskar cangkem (mulut). Lantaran mereka berkreasi dengan mengandalkan suara, baik untuk menyanyi, membunyikan aneka alat musik, dan bebunyian lainnya.

Atraksi yang berbeda pula malam itu adalah tampilan Yogyakarta video mapping roject yang melibatkan 24 orang perupa, Acapela Mataraman, juga disk jokey. Mereka memanfaatkan sisa dinding Taman Sari yang berdiri di belakang pasar Ngasem sebagai latar belakangnya. Atraksi yang mengandalkan peralatan digital itu menampilkan rupa-rupa gambar berwarna pada dinding Taman Sari yang disorot dengan pencahayaan. Sehingga mirip seperti gambar bergerak.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Topik terhangat:


Ribut Kabut Asap
| PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta

Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan

Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals

Caleg Golkar Tewas di Lokalisasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

3 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

7 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

53 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.