TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa regional serta aksi ekspektasi membaiknya laporan emiten di tengah tahun menjadi motor penggerak indeks.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia melesat 143,15 poin (3,06 persen) ke level 4.818,89. Selama sepekan, indeks telah naik 303,52 poin (6,72 persen) dibanding penutupan pekan sebelumnya di level 4.515,372.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan IHSG menguat cukup tajam setelah terkerek sentimen positif dari bursa regional. "Komentar beberapa petinggi bank sentral Amerika (The Fed) bahwa program stimulus kemungkinan masih akan berlanjut menjadi pendorong aksi beli investor."
Reli penguatan indeks sejak perdagangan Rabu (26/6) dipicu oleh pernyataan Presiden Bank Sentral New York, William C. Dudley, yang mengatakan bahwa program pembelian surat utang The Fed kemungkinan diperpanjang jika kinerja ekonomi meleset dari yang diperkirakan.
Direvisinya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal pertama 2013 dari 2,4 persen ke 1,8 persen membuat pelaku pasar yakin bank sentral tidak akan meninggalkan pasar. Dari Jepang, pasar juga merespons positif data produksi industrial yang di atas ekspektasi.
Selain faktor eksternal, pergerakan indeks turut dipicu oleh aksi window dressing menjelang tutup buku semester pertama 2013. "Emiten bursa akan menggenjot kinerja perusahaan agar laporan keuangannya cerah dan menyenangkan para pemegang saham," kata Purwoko.
Apabila sentimen regional positif, aksi window dressing akan menjadi dorongan bagi indeks untuk kembali ke fase bullish. Apalagi indeks sudah ditutup di atas level resisten 4.800 setelah pekan lalu sempat berjibaku di level 4.500.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 5,2 miliar lembar senilai Rp 7,9 triliun dengan frekuensi 183,5 ribu kali transaksi. Sebanyak 175 saham menguat, 83 saham turun, dan 92 tak berubah. Asing mencatat pembelian bersih Rp 959,5 miliar.
PDAT | M. AZHAR