TEMPO.CO, Quito - Amerika Serikat kembali meminta Ekuador untuk tak memberi suaka kepada Edward Snowden, pembocor program rahasia badan intelijen Amerika National Security Agency (NSA). Permintaan ini disampaikan melalui telpon oleh Wakil Presiden Amerika Joe Biden kepada Presiden Ekuador Rafael Correa, Sabtu 29 Juni 2013.
Correa, saat berbicara pada siaran televisi, mengatakan, ia terlibat dalam percakapan "ramah" dengan Biden. Tetapi Corera mengatakan, ia tidak bisa memutuskan soal permintaan suaka Snowden sampai ia memasuki wilayah Ekuador.
Snowden adalah mantan kontraktor NSA. Ia keluar dari Amerika dan menuju Hongkong pada 20 Mei. Di negara itu ia membocorkan dua program rahasia NSA yang mengumpulkan catatan telpon pelanggan operator tekomunikasi Amerika dan menyadap internet melalui server perusahaan raksasa internet Amerika kepada media.
Amerika lantas memproses Snowden dan menjeratnya dengan Undang Undang Spionase. Washington meminta Hongkong untuk menahan Snowden sebelum mendeportasinya ke Amerika. Hongkong menolak permintaan itu dan membiarkan Snowden menuju Moskow, Rusia, 23 Juni. Hingga kini, ia diyakini masih di ruang transit internasional bandara Sheremetyevo, Moskow.
Pejabat Ekuador mengatakan bahwa Snowden sudah meminta suaka kepada mereka. Awalnya Ekuador memberi sinyal bahwa pemerintahnya sedang mempelajari permintaan itu. Namun Correa mengatakan Kamis lalu bahwa berdasarkan undang-undang negaranya, permintaan suaka tidak dapat diproses kecuali Snowden ada di Ekuador atau di salah satu kedutaan besar mereka.
"Untuk memproses permohonan suaka, (Snowden) harus dalam wilayah Ekuador. Saat ini, solusi tujuan Snowden ada di tangan pemerintah Rusia,'' kata Correa, dalam wawancara terpisah dengan stasiun TV Ekuador, Oromar.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Bernadette Meehan menyebut pembicaraan antara Correa dan Biden sebagai "percakapan luas mengenai hubungan bilateral." "Mereka mendiskusikan Snowden, tapi kami tidak akan memberikan rincian tentang diskusi mereka," katanya dalam sebuah e-mail.
Correa juga mengungkapkan kontras sikap sopan Biden dengan perilaku buruk dari beberapa anggota Kongres Amerika yang telah mengancam untuk mengakhiri manfaat perdagangan ekspor Ekuador ke Amerika Serikat jika negara itu memutuskan untuk memberikan perlindungan kepada Snowden.
Tidak jelas bagaimana Snowden bisa ke Ekuador atau ke salah satu kedutaan besarnya. Amerika telah mencabut paspornya, dan Correa membantah laporan bahwa Ekuador memberinya dokumen yang memungkinkannya melakukan perjalanan internasional.
New York Times | Abdul Manan