TEMPO.CO, Keidir-Kepolisian Resor Blitar mengamankan 120 imigran gelap asal Timur Tengah. Mereka ditangkap saat hendak berlayar menuju Pulau Chirstmas Australia.
Kepala Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Besar Dirin mengatakan para imigran ini digerebek di rumah warga di Desa Tapak, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar dini hari tadi. Mereka datang menggunakan dua buah bus dan langsung singgah di rumah Samuji, warga setempat. “Kedatangan orang-orang asing ini mengundang perhatian warga dan melapor ke polisi,” kata Dirin, Senin 1 Juli 2013.
Menurut Dirin, sebelumnya mereka berangkat dari Surabaya menggunakan jalur darat menuju Blitar. Rencananya para pencari suaka ini akan berlayar melalui perairan Pantai Jolosutro di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Blitar.
Polisi perlu waktu lama untuk mendata para imigran. Itu, kata polisi, karena tak satupun imigran yang berasal dari Afghanistan, Iran, Pakistan, Suriah dan Somalia ini bisa berbicara Bahasa Indonesia. Malam itu juga para imigran gelap ini dipindahkan ke Hotel Holly untuk mempermudah pengawasan. Petugas memastikan mereka adalah imigran gelap karena tak satupun memiliki dokumen imigrasi. Rencananya mereka akan diserahkan kepada petugas Imigrasi Blitar.
Kepala Kepolisian Sektor Kesamben Ajun Komisaris Edy mengatakan juga menahan dua orang pemandu dari Nusa Tenggara Timur. Mereka dimintai keterangan terkait asal-usul para imigran tersebut. Selain itu polisi juga memeriksa Samuji, warga Desa Tapak yang menampung mereka. “Kami akan limpahkan ke Imigrasi untuk dipindahkan ke Malang,” katanya.
HARI TRI WASONO