TEMPO.CO, Jakarta- Menteri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT LEN (Persero) untuk membenahi persinyalan PT KAI (Persero). Ia meminta, paling lambat pada akhir tahun ini persinyalan KAI sudah diperbaiki.
"Saya sudah panggil Direktur Utama LEN. Akhir tahun ini sinyal KAI harus beres," katanya usai meresmikan peluncuran e-ticketing di Stasiun Manggarai, Senin 1 Juli 2013.
Ia bahkan meledek LEN bila target tidak tercapai. "Kalau tidak bisa, saya anggap dia seperti wartawan yang enggak bisa bikin berita. Soalnya semestinya sudah keahliannya," katanya.
Diwawancarai terpisah, Direktur Utama KAI Ignatius Jonan membenarkan persinyalan KAI membutuhkan perbaikan. "Karena sistem persinyalan sekarang sudah 25 tahun, sudah tua," katanya.
Namun, Jonan enggan membeberkan nilai kontrak kerja sama antara KAI dan LEN. "Pokoknya (sementara) pakai dana internal KAI," katanya.
Dana Infrastruktur, Maintenance, and Operation (IMO) sendiri dianggarkan oleh KAI sebesar Rp 1,7 triliun untuk tahun ini. Dana ini seharusnya dibayarkan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun, hingga kini dana itu belum dianggarkan karena masih simpang siurnya mekanisme pencairan.
Seperti diketahui, gangguan persinyalan telah menjadi momok besar bagi pelayanan KAI. Dari data 2011, total gangguan persinyalan dalam operasional kereta api perhari mencapai 10,3 kali. Rata-rata gangguan sinyal tersebut mempengaruhi perjalanan kereta sebanyak 3,6 kali.
ANANDA PUTRI