TEMPO.CO, KAIRO — Demonstran menyerang Markas Ikhwanul Muslimin, kelompok asal Presiden Mohammed Morsi, Senin pagi. Delapan orang tewas.
Para demonstran memberi ultimatum agar Morsi mundur hingga Selasa pukul lima sore atau sekitar pukul 22 WIB. Ribuan warga Mesir membanjiri jalan-jalan menumpahkan kemarahan dan frustrasi mereka terhadap pemerintah dan Ikhwanul, kelompok Muslim yang mendorong Morsi ke tampuk kekuasaan.
Meski aksi umumnya berlangsung damai, bentrokan terjadi di sekitar Markas Ikhwanul Muslimin antara pendukung Morsi di dalam gedung, dengan para demonstran yang melemparinya dengan bom molotov dan batu-batu.
Setelah bentrokan, demonstran menerobos dan menyerbu ke dalam gedung enam lantai itu, mengeluarkan perabotan, file-file, permadani, selimut dan potret Morsi. Satu demonstran muncul dengan sebuah pistol dan menyerahkannya kepada polisi.
Tayangan televisi lokal menunjukkan jendela-jendela yang hancur, tembok yang menghitam dan asap di vila yang dijaga ketat di Distrik Muqatam, Kairo Timur. Api masih membakar di salah satu lantai berjam-jam setelah gedung itu diserbu.
Seorang demonstran mencabik lambang Ikhwanul Muslimin dari tembok depan gedung, yang lain mengibarkan bendera Mesir, merah, hitam dan putih dari jendela lantai paling atas sebagai tanda kemenangan.
Juru bicara Menteri Kesehatan Yehya Moussa kepada televise pemerintah mengungkapkan sedikitnya 16 orang tewas dalam kekerasan terkait aksi protes sejak Minggu. Delapan di antaranya di Markas Ikhwanul Muslimin. Total 781 korban luka-luka. Belum jelas apakah pendukung Ikhwanul yang bersembunyi di dalam gedung berhasil kabur dalam serangan itu.
Para pengecam Morsi menganggap Markas Ikhwanul sebagai pusat kekuasaan sebenarnya di Mesir. Mereka berulang kali menuding bahwa pemimpin ulama kelompok Islam tersebut, Mohammed Badie dan wakilnya, Khairat el-Shater, adalah orang-orang yang sebenarnya memerintahkan penembakan di negeri itu, dan bukan Presiden Morsi.
AP | NATALIA SANTI
Berita Lainnya:
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Alasan Hanura Pilih Hary Tanoe Jadi Cawapres
Dinamit Hilang, Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan
7 Vaksin yang Tidak Boleh Terlewatkan
Pemilihan Kades Tangerang , Kantor Camat Dirusak