TEMPO.CO, Kendari-- Sebuah kapal kontainer, KM Pemudi, tenggelam di sekitaran laut Banda Sulawesi Tenggara, dalam perjalanan dari Surabaya menuju Nabire, Papua. Kapal diduga tenggelam akibat ombak tinggi dan angin kencang yang menghantam badan kapal.
Akibat peristiwa itu baru dua awak kapal yang ditemukan sementara 19 awak lainya masih terus dalam pencarian
Pejabat Humas SAR Kendari, Wahyudi kepada Tempo, Selasa 9 Juli 2013,mengatakan peristiwa tenggelamnya KM Kemudi diketahui oleh Tim Search and Rescue (SAR) pada Ahad lalu, sekitar 135 mil dari pesisir laut Kota Kendari. Menurut Wahyudi keterlambatan informasi tenggelamnya kapal yang diterima membuat tim SAR kesulitan dalam melacak dan mencari korban yang tenggelam.
Tim SAR berhasil menemukan dua awak kapal yakni Paratur Budi dan Agus Try Surato. "Adapun 19 awak lainya saat ini terus kami sisir keberadaan mereka, baik melalui jalur laut maupun menggunakan jalur uadara menggunakan pesawat Susui Air untuk pencarian" kata Wahyudi.
Namun pencarian oleh tim SAR menurut Wahyudi tidak bisa maksimal karena cuaca buruk yang terjadi hampir selama dua pekan. Menurutnya ombak dan angin kencang menjadi penghambat dalam pencarian. " Ketinggian ombak di perairan laut Banda sekitar 5 sampai 7 meter, ditambah angin kencang menyulitkan tim melakukan evakuasi," ujar Wahyudi.
Baca Juga:
Adapun untuk pencarian hilangnya awak KM Kemudi yang tenggelam SAR menurunkan 20 personil dan menurunkan Rescue Boat. Untuk diketahui KM Kemudi yang bermuatan sekitar 4,249 gross Ton tenggelam pada 2 Juli lalu. Kapal tersebut bertolak dari Surabaya hendak menuju Nabire, Papua.
ROSNIA