TEMPO.CO, Jakarta - Selain Bumi, ada banyak planet di luar angkasa sana. Salah satunya planet HD 189733b. Planet ini seperti neraka. Jaraknya dari Bumi sejauh 63 tahun cahaya. Astronom Perancis berhasil menemukannya pada 2005 dengan bantuan teleskop luar angkasa Hubble.
Planet ini warnanya biru seperti Bumi. Tapi bukan karena ditutupi air, tapi karena atmosfernya mengandung silikat. Satu partikel jenis bahan kaca. Partikel ini mengembun di awan. Jika awan ini turun jadi hujan, maka yang ada hujan kaca.
Besar planet ini melebihi besar planet Jupiter. Jaraknya dengan bintang utama (matahari) juga dekat, sekitar 3,6 juta kilometer.
Karena terlalu dekat jaraknya, maka dalam setahun hanya berlangsung 2,2 hari. Selain itu posisi planet ini terkunci oleh bintang utama. Akibatnya tak bisa berotasi. Alhasil, hanya satu sisi bagian planet yang diterangi. Suhu bagian terang dan bagian gelap juga beda drastis. Di sisi terang suhunya mencapai 2.000. Sedang di sisi gelap suhunya 500 derajat lebih rendah.
Akibat perbedaan suhu yang tinggi ini, maka angin berhembus sangat cepat. Kecepatannya mencapai 7.200 km per jam. Sebagai perbandingan, badai di Bumi dengan skala lima kecepatannya 'hanya' 260 km per jam.
NUR ROCHMI | FORBES
Berita lain:
Hubungan Google dan Apple Membaik
Indonesia Juara Dua Imagine Cup 2013
Samsung Galaxy Mega Dipasarkan di Indonesia
Aplikasi Nokia Lumia 1020 Tak Hanya di Pro Camera
Paving Jalan Ini Bisa Serap Polusi