TEMPO.CO, URUMQI - Seorang wanita berusia 23 tahun dari wilayah Otonomi Xinjiang Uygur, Cina dikabarkan tewas akibat tersengat aliran listrik saat menggunakan iPhonenya. Kakak sulung Ma Ailun dalam jejaring sosial mirip Twitter di Cina, Sina Weibo mengatakan Ma kesetrum saat mengangkat telepon yang sedang diisi baterainya.
“Saya berharap Apple Inc. bisa memberikan penjelasan. Saya juga berharap kalian semua tidak menggunakan telepon genggam yang sedang diisi,” tulisnya.
Posting itu langsung beredar luar. Banyak yang meneruskan pesan itu dan memperingatkan mereka akan bahaya menggunakan telepon genggam yang sedang diisi daya baterainya.
Ayah korban, Ma Guanghui, menerangkan bahwa putrinya tersengat listrik. Sambil menambahkan jenazahnya menunjukkan tanda-tanda kesetrum. Ma, warga Changji, Xinjiang adalah mantan pramugari China Southern Airlines. Dia belum lama berhenti bekerja.
Polisi setempat menegaskan Ma memang meninggal dunia karena sengatan listrik, tapi belum memverifikasi apakah sumbernya dari telepon genggamnya. Kakak perempuan Ma lewat Sina Weibo mengharapkan jawaban dari Apple.
Hari Minggu, Apple mengatakan perusahaan menyatakan sangat menyesalkan kecelakaan terjadi dan menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga. Perusahaan menyatakan akan memeriksa secara menyeluruh kasus tersebut dan bekerja sama dengan penyelidikan. Polisi setempat menyatakan terus melakukan penyelidikan kasus tersebut.
XINHUANET| NATALIA SANTI
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
-
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan
-
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
-
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 menit lalu
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
4 jam lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan
5 jam lalu
Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
6 jam lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina
10 jam lalu
Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"
13 jam lalu
Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
1 hari lalu
Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi
1 hari lalu
Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
2 hari lalu
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik
2 hari lalu
Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.