TEMPO.CO, Batu - Pusat rehabilitasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), Javan Langur Center (JLC) bakal melepas sekelompok lutung ke kawasan hutan lindung Coban Talun Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Lima ekor lutung dengan seekor lutung pejantan ini akan dilepasliarkan pada Desember 2013 mendatang. "Lutung yang dilepas telah mendekati perilaku alaminya," kata Program Manajer JLC, Iwan Kurniawan, Ahad 14 Juli 2013.
Lutung-lutung tersebut merupakan hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Binatang-binatang itu diambil paksa dari perdagangan satwa ilegal serta yang telah menjadi hewan peliharaan orang tertentu.
Selama beberapa lama, lutung-lutung itu menjalani rehabilitasi serta sosialisasi dengan alam. Mulai mengembalikan konsumsi pakan alami berupa dedaunan, biji-bijian, buah dan aneka pakan di alam. Selain itu, mereka juga berlatih beradabtasi di habitat seperti membuat sarang dan bergelantungan di pohon. "Sebagian besar waktunya dihabiskan di atas pohon," kata Iwan.
Proses sosialisasi dan rehabilitasi dilakukan dengan beragam mulai hitungan bulan sampai tahunan. Tergantung dari masing-masing individu lutung. Adapun daya jelajah koloni mencapai 9-21 hektare.
Di Hutan Coban Talun seluas 90 hektare telah dilepas tiga kelompok Lutung Jawa pada September 2012 lalu. Hasilnya, berdasarkan pantauan relawan JLC menunjukkan bahwa lutung-lutung itu telah beradaptasi dan terpisah menjadi beberapa kelompok baru. Bahkan sejumlah individu lutung telah bergabung dengan kelompok yang dilepas sebelumnya.
Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Malang-Batu, Dedi Sudiana mengakui populasi lutung di alam menurun. Penyebabnya adalah maraknya perburuan untuk diambil daging maupun diperdagangkan menjadi satwa peliharaan. "Pada tahun 1996 sampai 2000, populasi lutung masih bagus," kata dia.
Namun, sejak 2000-an terjadi perburuan sehingga populasi lutung merosot. Lutung Jawa tersebar di kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Hutan Lindung Coban Talun, dan Cangar. Penambahan lutung dari Inggris diharapkan bisa memulihkan satwa endemik Jawa ini di hutan sekitar Malang.
EKO WIDIANTO