TEMPO.CO , Jakarta:Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak akan melakukan politik transaksional setelah Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur menetapkan dirinya tidak lolos maju Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur 2013.
"Janganlah mentransaksikan suport, dukungan, dan empati," kata Khofifah dalam jumpa pers di Kantor Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur, Senin, 15 Juli 2013.
Hal itu menanggapi wartawan yang menanyakan akan kemana dukungan untuk Khofifah setelah dirinya gagal maju di pemilihan gubernur. Khofifah mengatakan tidak akan menerapkan politik transaksional yang sudah terlanjur populis di tengah masyarakat. "Tidak ada kompromi politik kalau saya," ujarnya.
Khofifah tetap pada pendiriannya untuk memperkarakan masalah ini ke area hukum. Dukungan yang sudah mengalir untuknya diharapkan akan tetap mengawal proses hukum hingga tuntas.
Pasangan Khofifah-Herman Suryadi Sumawiredja dinyatakan tidak lolos dalam penetapan pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur. KPU berdalih, pasangan ini tidak memenuhi syarat dukungan minimal. Keputusan KPU itu diambil secara voting, 3 komisioner menyatakan tidak memenuhi syarat. Sedangkan 2 komisioner mengatakan keduanya memenuhi syarat.
Khofifah-Herman pun bereaksi. Mereka hendak mengajukan gugatan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Khofifah pun optimis gugatan itu dikabulkan. Baginya, ini menjadi bagian dari sebuah perjuangan hidup. "Kalau orang masih mau hidup, ya harus siap berjuang," katanya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire
Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor
Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita