TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan Bandar Udara (Bandara) Kualan Nmu, Medan, tetap akan mulai beroperasi pada 25 Juli meski masih ada kekurangan. "Tetap pindah ke Kuala Namu, pesawat terakhir mendarat di bandara Polonia pukul 23.00," kata dia, saat ditemui di kantornya, Selasa 16 Juli 2013.
Salah satu hal yang belum rampung, kata dia, adalah pembangunan jalan menuju bandara. Namun, hal itu telah dipastikan oleh wakil menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak bahwa jalannya sudah memadai. "Kata Wamen PU jalannya cukup sambil terus dikerjakan,"ujar Dahlan.
Menurut Dahlan, pemakaian Bandara Kuala Namu telah diumumkan secara internasional. Sehingga, pengunduran waktu operasional tidak bisa dilakukan."Ada pikiran kenapa enggak ditunda habis lebaran, kalau ditunda setelah lebaran tidak mungkin karena sudah dilaporkan ke internasional sejak 56 hari lalu dan setelah tanggal tanggal bandara Polonia sudah dihapus dari daftar internasional,"ujarnya.
Dia mengakui, perpindahan bandara tidaklah mudah karena banyaknya peralatan yang harus dipindahkan. Karenanya ia meminta kepada calon penumpang agar datang ke bandara lebih awal dari waktu keberangkatan."Tolong waktunya dilonggarkan sedikit siapa tahu ada perlu penyesuaian di sana,"ujarnya. Operasional Bandara Kuala Namu dilaksanakan pada 25 Juli mendatang. Di hari yang sama, operasional Bandara Polonia akan dihentikan. Polonia akan dikembalikan kepada TNI Angkatan Udara dan menjadi pangkalan militer.
Bandara Polonia memiliki luas 144 hektare. Sedangkan Bandara Kuala Namu dibangun di atas lahan seluas 1.365 hektare lengkap dengan fasilitas kereta api yang terhubung langsung dari Kota Medan ke bandara internasional dengan call sign KNO itu. Kapasitas Bandara Polonia hanya 900 ribu penumpang per tahun, jauh dibanding Kuala Namu yang diharapkan dapat menampung 8,1 juta penumpang per tahun pada pembangunan tahap pertama. Sedangkan pada pembangunan tahap kedua diharapkan menampung 15 juta penumpang per tahun, dan 22,18 juta penumpang pada tahap ketiga.
Polonia hanya dapat menampung 11 pesawat. Sedangkan Bandara Kualanamu diharapkan mampu menampung 21 pesawat, yang terdiri dari 11 pesawat Boeing 747-400, tujuh Boeing seri 737, dan tiga pesawat Airbus A300.
RIRIN AGUSTIA | SAHAT SIMATUPANG