Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Persembunyian Soekarno Jadi Cagar Budaya

image-gnews
Replika patung Bung Karno di Yayasan Bung Karno (YBK), Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Proklamasi 56, Jakarta, (19/06). Yayasan Bung Karno adalah pemegang hak cipta dari Ir Sukarno yang meliputi karya-karya beliau seperti pidato, ceramah, tulisan, film, foto dan koleksi lainnya. Tempo/Dhemas Reviyanto
Replika patung Bung Karno di Yayasan Bung Karno (YBK), Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Proklamasi 56, Jakarta, (19/06). Yayasan Bung Karno adalah pemegang hak cipta dari Ir Sukarno yang meliputi karya-karya beliau seperti pidato, ceramah, tulisan, film, foto dan koleksi lainnya. Tempo/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO , YOGYAKARTA:-  Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta akan merekomendasikan rumah tempat persembunyian presiden pertama Indonesia, Soekarno di Jalan Patangpuluhan nomor 22 Wirobrajan sebagai bangunan cagar budaya. "Ini bisa menjadi cagar budaya peringkat kota," kata Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti, Selasa 16 Juli 2013. .

Menurut dia, bangunan bergaya indische itu sudah memenuhi unsur sebagai cagar budaya. Selain usia bangunan di atas 50 tahun dan gaya arsitekturnya mewakili langgam bangunan pada zamannya, rumah itu sekaligus sebuah tetenger (penanda) sejarah. Presiden Soekarno dikabarkan pernah bersembunyi di rumah itu selama masa agresi militer kedua Belanda pada 1948. "Tapi sampai sekarang bangunan ini belum ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya," kata dia.

Siang itu, bersama sejumlah orang arkeolog, Wahyu berkunjung ke rumah itu untuk mengumpulkan data fisik dan sejarah bangunan. Semula, rumah milik S. Purbodiningrat itu telah muncul di situs jual beli online. Dengan luas lahan mencapai 4.213 meter persegi, rumah itu ditawarkan seharga Rp 29 miliar oleh akun bernama Yuskalvin. "Iya, rumah ini memang mau dijual," kata Siti Ismusilah (80 tahun), anak keempat Purbodiningrat yang kini mendiami rumah itu.

Ia tak mengenal Yuskalvin. Menurut dia, semua proses tawar menawar dan jual beli rumah ditangani oleh Lumiaji, kakaknya yang kini tinggal di Jakarta. Salah satu alasan rencana menjual rumah adalah untuk memudahkan pembagian harta besama ahli waris. Pihak keluarga sebenarnya menginginkan rumah itu dijual dengan perhitungan Rp 5 juta per meter persegi. "Tidak menerima penawaran lisan, semua harus tertulis," kata dia.

Menanggapi rencana BPCB merekomendasikan rumah itu sebagai bangunan cagar budaya, Ismusilah tampak keberatan. "Menjadi cagar budaya justru menjadi beban," kata dia. Boleh dijual tapi tak bisa seenaknya mengubah bangunan. Padahal, calon pembeli belum tentu berkenan mematuhi peraturan itu.

Selama ini, sambung dia, pajak bumi dan bangunan untuk rumah itu terbilang ini. Tahun lalu saja, nilai mencapai Rp 17 juta. Ia pernah meminta keringanan pembayaran pajak pada pemerintah. Dari permohonan itu disetujui keringanan sebesar 15 persen. "Padahal bisa sampai 20 persen," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wahyu mengatakan pemilik bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya berhak atas dana insentif dari pemerintah. Selain itu, mereka pun bisa mendapatlan dana perawatan bagi bangunan. Namun dengan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, pemilik tak bisa mengubah kondisi bangunan seenaknya. Kalaupun ini melakukan renovasi atau membangun, mereka harus meminta pendampinan dari BPCB.

Purbodiningrat adalah seorang arsitek. Ia pernah menggambar Tamansari. Hasil karya itu lantas disalin ulang oleh asistennya, Mintobudiyo. Dan gambaritu sampai kini masih menjadi referensi bagi BPCB. Purbodiningrat sendiri merupakan cucu dari Hamengku Buwono VII. Ia memiliki tujuh orang anak.

Ismusilah mengatakan cukup lama Bung Karno tinggal di rumahnya. Selama tinggal, bapaknya selalu merahasiakannya. Belakangan dia tahu, Soekarno tinggal di rumah itu bersama istrinya, Fatmawati, dan dua anaknya, Guntur dan Megawati. Selama tinggal di rumah ini, Soekarno dan keluarga tinggal di kamar utama. Sampai kini, Ismusilah masih merawat dengan baik bekas ranjang pernah digunakan bung Karno.

 ANANG ZAKARIA

ANANG_ZAKARIA

Keyword:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

7 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Konstruksi Fisik Pembangunan Museum Kawasan Cagar Budaya Nasional  Muara Jambi/Istimewa
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

14 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

33 hari lalu

Sejumlah anggota Pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022. Jambore Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung pada 14 hingga 21 Agustus 2022 ini digelar dengan tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi bertujuan membentuk sikap, perilaku, keterampilan, dan pengalaman kode kehormatan Pramuka Satya dan Darma Pramuka. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

39 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

7 Februari 2024

Mohammad Natsir. Dok.TEMPO/Ali Said
Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

Mohammad Natsir merupakan pemikir, politikus, sekaligus pendakwah.


Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

31 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan
Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?