TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce raksasa asal Cina, Alibaba, membukukan kinerja memuaskan pada kuartal kedua tahun ini. Laba bersih mengalami lonjakan 189 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu menjadi US$ 680 (sekitar Rp 6,5 triliun).
Ini didukung naiknya pendapatan menjadi sekitar US$ 1,38 miliar (sekitar Rp 13, 2 triliun). Angka-angka ini diketahui lewat paparan kinerja portal Internet Yahoo! kemarin. Manajemen Yahoo! memiliki kewajiban melaporkan ini kepada publik karena perusahaan memiliki sekitar 24 persen saham di Alibaba.
"Alibaba juga memiliki kewajiban melaporkan hasil kinerjanya kepada Yahoo!" demikian tertulis pada situs digital The Next Web. Alibaba yang didirikan oleh bekas guru bahasa Inggris Jack Ma dikabarkan bakal mencatatkan sahamnya menjelang akhir tahun ini di bursa efek Hong Kong.
Diperkirakan perusahaan ini bakal memiliki valuasi sekitar US$ 70 miliar. Chief Executive Officer Alibaba, Jonathan Lu, yang baru saja menggantikan Jack Ma, mengatakan perusahaan akan terus melanjutkan ekspansinya.
Lu mengatakan Alibaba bakal mengembangkan layanan untuk piranti mobile. Dua anak perusahaan yang utama, yaitu mal virtual Tmall dan toko online Taobao, yang menyerupai eBay, untuk menambah jumlah pelanggan dan memperbanyak jenis layanan.
Pada tahun ini, Alibaba juga telah membeli 18 persen saham di layanan microblogging Sina Weibo dengan nilai investasi sektiar Rp 5,6 triliun. Perusahaan juga membeli 28 persen saham dari perusahaan peta Autonavi sekitar US$ 294 juta (sekitar Rp 2,8 triliun). Dan kemarin, perusahaan baru saja mengumumkan investasinya pada perusahaan travel Qyer.com untuk mendongkrak kinerja layanan travel di Taobao.
BUDI RIZA