Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Mana Asal-usul Emas di Bumi?

image-gnews
Sinar Gamma
Sinar Gamma
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge - Manusia menghargai emas karena keindahan, daya tahan, dan kelangkaannya. Namun, di balik kilaunya yang memukau, emas menyimpan sejumlah misteri yang perlahan mulai terkuak. Salah satunya adalah asal-usul emas.

Penelitian terbaru dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Amerika Serikat menunjukkan emas ternyata tidak hanya langka di bumi. Logam mulia ini juga jarang ditemukan di jagat raya.

Tidak seperti elemen lain, misalnya karbon atau besi, emas tidak dapat dibentuk di dalam bintang. Sebaliknya, emas harus lahir melalui cara yang lebih dahsyat yang dikenal sebagai semburan singkat sinar gamma (GRB).

Fenomena GRB menunjukkan emas dihasilkan dari tabrakan dua bintang neutron, inti bintang mati yang sebelumnya meledak sebagai supernova. Selain itu, cahaya unik yang memancar berhari-hari di lokasi GRB menandakan penciptaan mayoritas elemen berat, termasuk emas.

"Kami memperkirakan jumlah emas yang dihasilkan selama penggabungan dua bintang neutron mungkin sebesar 10 kali massa bulan," kata pemimpin penelitian, Edo Berger, seperti dikutip Sciencedaily, Kamis, 18 Juli 2013.

Semburan sinar gamma adalah kilatan cahaya berenergi tinggi yang berasal dari ledakan yang penuh energi. Ledakan ini paling banyak ditemukan di semesta jauh. Berger dan timnya mempelajari GRB 130603B, ledakan terdekat yang terlihat sampai saat ini. Jaraknya 3,9 miliar tahun cahaya dari bumi.

Ia mengatakan, semburan sinar gamma datang dalam dua bentuk, panjang dan pendek, bergantung pada berapa lama kilatan sinar gamma berlangsung. GRB 130603B terdeteksi oleh satelit Swift milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 3 Juni lalu. "Hanya berlangsung kurang dari dua persepuluh detik," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati sinar gamma menghilang sangat cepat, GRB 130603B juga memancarkan cahaya--didominasi oleh inframerah--yang memudar perlahan. Tetapi kecerahan dan perilakunya berbeda dengan pijaran yang muncul ketika partikel berkecepatan tinggi menabrak lingkungan sekitarnya.

Sebaliknya, kata Berger, cahaya seperti yang dipancarkan GRB 130603B berasal dari unsur radioaktif eksotis. Tabrakan dua bintang neutron menghasilkan elemen yang lantas mengalami peluruhan radioaktif dan memancarkan cahaya yang didominasi oleh inframerah.

"Kami sedang meneliti kaitan antara semburan sinar gamma pendek dan tabrakan bintang neutron. Cahaya radioaktif dari GRB 130603B mungkin menjadi pemicunya," kata Wen-fai Fong, mahasiswa pascasarjana Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics yang terlibat dalam penelitian.

Berger dan timnya menghitung bahwa sekitar seperseratus dari massa matahari dikeluarkan oleh semburan sinar gamma, beberapa di antaranya adalah emas. Dengan menggabungkan perkiraan emas yang diproduksi oleh GRB dengan jumlah ledakan yang telah terjadi sejak alam semesta terbentuk, maka dapat dipastikan bahwa semua emas yang ada di jagat raya berasal dari semburan sinar gamma. "Perhiasan yang ada di bumi berasal dari bintang," kata Berger.

SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

57 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.