TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, bersama Kementerian Perhubungan akan membangun bandara baru mengantikan Bandara Terdamu yang ada saat ini. Pasalnya, selama ini bandara tersebut hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil.
Bandara Terdamu yang terletak di Seba, ibu kota Kecamatan Sabu Barat, hanya memiliki panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 40 meter. Akibatnya, bandara tersebut hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil.
"Masyarakat Sabu Raijua hanya mempunyai dua alternatif transportasi, yakni laut dan udara. Transportasi laut banyak kendala cuaca buruk, satu-satunya pilihan adalah transportasi udara," kata Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome, kepada wartawan, Kamis, 18 JJli 2013.
Sesuai rencana, bandara baru tersebut dibangun di Desa Eilode, Kecamatan Sabu Tengah, dengan panjang landasan pacu 1.849 meter dan lebar 480 meter. Untuk itu, pemerintah setempat sudah menyiapkan lahan seluas 887.520 meter persegi atau 88.752 hektare.
Menurut Marthen, kendala yang dihadapi warga Sabu Raijua saat cuaca buruk seperti saat ini, transportasi ke Sabu hanya menggunakan pesawat udara. Padahal saat ini bandara Terdamau hanya didarati pesawat Susi Air berkapasitas 12 tempat duduk. "Perpanjang landasan pacu Bandara Terdamu sudah tidak mungkin lagi karena ada jurang yang menghalangi," katanya.
Alasan lain, kata Marthen, Kabupaten Sabu Raijua merupakan pulau terluar, terdepan, dan berbatasan langsung dengan wilayah internasional, sehingga wilayah ini membutuhkan pengamanan tersendiri. "Paling tidak, bandara baru ini bisa didarati pesawat Hercules, sehingga dapat berfungsi sebagai bandara alternatif," katanya.
Selain itu, Marthen menilai harga tiket pesawat ke Sabu terlalu mahal. "Saat ini saja harga tiket Kupang-Sabu sudah mencapai Rp 935 ribu per penumpang."
Kepala Sub Direktorat Tatanan Kebandarudaraan dan Lingkungan Kementerian Perhubungan, Nafhan Syahroni, mengaku akan menindaklanjuti kajian tentang Bandara Eilode tersebut. "Kalau kajiannya sudah lengkap, kami akan tindak lanjuti ke rencana induk," katanya.
YOHANES SEO