TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bulan ini akan mengirim lagi 2.000 sapi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Jakarta dan Kalimantan menjelang Lebaran. Total sapi yang telah dikirimkan mencapai 41 ribu ekor.
"Kami akan kirim lagi sapi hidup dengan tiga kapal minggu ini," kata Kepala Dinas Peternakan NTT, Samuel Rebo, kepada Tempo di Kupang, Kamis, 18 Juli 2013.
Permintaan pengiriman sapi hidup dari NTT terus meningkat karena kebutuhan daging nasional juga meningkat. Namun, pemerintah daerah telah menetapkan kuota pengiriman sapi untuk tujuan antarpulau hanya 56 ribu ekor. "Itu kuota tahun ini," kata dia.
Namun karena tingginya permintaan menjelang Lebaran, Dinas Peternakan NTT mengusulkan kepada Gubernur NTT untuk menambah kuota daging antarpulau sebanyak 16 ribu ekor. Hingga Juli 2013, NTT telah mengirim sebanyak 41 ribu ekor sapi ke Jakarta dan Kalimantan. "Jakarta dikirim sekitar 60 persen, 40 persen ke Kalimantan," kata Samuel.
Permintaan sapi di Pulau Jawa bertambah 2.000-3.000 ekor untuk memenuhi kebutuhan daging nasional sekitar 2,4 juta ekor. "Kami belum bisa memenuhi kebutuhan sapi nasional, karena populasi di sapi NTT saja hanya sebanyak 800 ribu ekor," kata Samuel.
Sapi potong antarpulau yang dikirim ke Pulau Jawa dijual dengan harga Rp 23-25 ribu per kilogram sapi hidup. Namun, harga daging sapi di pasaran Pulau Jawa mengalami kenaikan hingga Rp 120 ribu per kilogram. Di NTT sendiri, daging sapi mengalami kenaikan dari Rp 70 ribu naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram. "Harga daging sapi terus melonjak sehingga dibutuhkan impor dari luar," kata Samuel.