TEMPO.CO, Bima-Setelah ditutup sejak 18 Juli 2013 akibat adanya penyelegelan oleh warga. Pelabuhan Udara (Bandara) Sultan Salahudin hari ini mulai beroperasi.
"Hari ini baru ada tiga penerbangan, semuanya berangkat dari Jakarta menuju daerah ini, yaitu dua dari Lion Air dan satu lagi Trigana Air," kata Hidayat, pegawai Bandara Sultan Salahudin Bima kepada Tempo, Sabtu siang 20 Juli 2013.
Dayat menambahkan, pesawat Lion tujuan Bali, terbang pada pukul 11.34 Wita. "Alhamdulillah operasional sudah normal," kata Hidayat. Sebenarnya, dia melanjutkan, bandara resmi dibuka dua hari lalu, namun belum ada aktivitas penerbangan.
Hingga siang ini , selain penerbangan ke Bali dan Lombok, aktivitas di bandara itu masih belum normal seperti hari-hari biasanya. Loket penjualan tiket yang telah beroperasi hanya tampak milik Lion Air, sedangkan yang lain masih tutup. Maskapai penerbangan Merpati Airlines menghentikan penerbangan ke Bali dan Lombok.
Kondisi bandara selam sejak tua hari terakhir kian kacau balau disebabakan adanaya aksi demo dan pemnyegelan oleh warga. Kondisi tersebut membuat pihak bandara tidak berani melakukan penerbangan.
Hidayat memperkirakan aktivitas di bandara akan kembali secara penuh mulai Senin depan. Walau demikian semua petugas sudah bekerja secara penuh seperti biasanya.
Seperti diketahui ratusan warga warga Belo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menyegel Bandara Udara Sultan Salahudin Bima, Jum;at 19 Juli 2013. Mereka menyegel pintu masuk bandara dengan poster bertulisan Untuk sementara bandara kami tutup . Mereka juga menutup menara Air Traffic Controler, Tangki Pertamina. Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan warga Belo karena selama dua pekan ini mereka tak membayar ganti rugi tanah, setelah Mahkamah Agung menyatakan menang atas perkara tanah seluas 1,7 hektar di kawasan Bandara.
AKHYAR M NUR
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Baca juga:
Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi
Diwawancarai Wartawan, Petugas Kebersihan Dimarahi
Kenapa Tanjung Priok Macet Total?
Ahok Tak Mau Gubris Pebisnis Fatmawati