Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bibir Kawah Bromo Menipis, Upacara Kesada Dijaga  

image-gnews
Warga menggusung tandu yang berisi sesaji berupa kepala kerbau dan makanan tradisional untuk dibawa ke sanggar pamijahan (pemujaan/do'a) saat berlangsung upacara adat Unan-unan di Desa Ngadas, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang, Jawa Timur, Minggu (30/12). Unan-unan merupakan upacara adat suku tengger yang dilaksanakan sekali dalam sewindu atau 5 tahun menurut penanggalan Tengger. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Warga menggusung tandu yang berisi sesaji berupa kepala kerbau dan makanan tradisional untuk dibawa ke sanggar pamijahan (pemujaan/do'a) saat berlangsung upacara adat Unan-unan di Desa Ngadas, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang, Jawa Timur, Minggu (30/12). Unan-unan merupakan upacara adat suku tengger yang dilaksanakan sekali dalam sewindu atau 5 tahun menurut penanggalan Tengger. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Tengger bakal menyelenggarakan upacara Yadnya Kasada pada 23-24 Juli 2013 mendatang. Upacara digelar untuk menghormati leluhur, Joko Seger dan Loro Anteng. Menurut kepercayaan suku Tengger, upacara dilakukan agar hasil pertanian subur dan melimpah. "Ritual budaya dan agama menjadi satu," kata sesepuh suku Tengger, Trisno Sudigdho, Sabtu, 20 Juli 2013.

Aneka kesenian tradisi dihadirkan untuk menghibur warga suku Tengger. Meliputi seni karawitan, tayub, dan campursari. Upacara juga dilakukan untuk memilih dukun, serta melempar sesaji berupa hasil pertanian ke kawah Gunung Bromo.

"Bibir kawah semakin tipis, harus waspada demi kesalamatan jiwa," kata juru bicara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS), Nova Elina. Sejak erupsi dua tahun lalu, bibir kawah tergerus, sehingga berbahaya bagi pengunjung. Untuk itu, jalur tangga menuju kawah dikhususkan untuk umat Hindu Tengger yang mengikuti ritual melempar sesaji.

Sementara pengunjung diminta melihat dari jauh, agar tak menganggu ritual , juga demi keselamatan dan keamanan pengunjung. Petugas BBTN BTS dan Kepolisian berjaga di sekitar bibir kawah untuk mengamankan pengunjung. Namun, kadang pengunjung nekat untuk melihat upacara yang sekaligus menjadi atraksi wisata.

"Berbahaya, bisa tergelincir ke kawah," katanya. Selain pengunjung, pengawasan juga dilakukan kepada suku Tengger yang mengikuti ritual. Mereka sering mendekati kawah untuk menangkap sesaji. Sebab, diyakini gabah yang berhasil ditangkap menjadi bibit padi yang unggul.

Sejumlah titik berbahaya dipasang papan peringatan dan papan pemberitahuan larangan mendekati kawah. Sejumlah petugas juga berpatroli mengingatkan pengunjung agar tak melanggar aturan. Tujuannya, demi keamanan dan kesalamatan pengunjung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengunjung diminta patuh dan mentaati peringatan petugas pengelola wisata Gunung Bromo, serta waspada dan berhati-hati saat memasuki kawasan Gunung Bromo. Pengawasan juga dilakukan di sejumlah pos masuk kawasan, meliputi Jemplang (Malang), Wonokitri (Pasuruan), dan Cemoro Lawang (Probolinggo).

Sesuai peraturan pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak ditetapkan wisatawan nusantara membayar retribusi Rp 2.500, asuransi Rp 2.500, dan jika membawa kamera membayar Rp 5.000. Sedangkan bagi wisatawan mancanegara membayar retribusi sebesar Rp 20 ribu, asuransi Rp 2.500, dan membawa kamera membayar Rp 50 ribu.

Data kunjungan wisatawan nusantara rata-rata setiap bulan sekitar 20 ribu sampai 30 ribu orang. Sedangkan wisatawan mancanegara antara 1.000 sampai 5.000 orang.

EKO WIDIANTO
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

3 hari lalu

Aktivis lingkungan membentangkan poster saat aksi Hari Bumi di kawasan Dago Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, 22 April 2024. Para aktivis lingkungan hidup dari Orang Muda Berkoalisi berkampanye sampah plastik dengan tema Bumi Pasundan Bebas Plastik Polutan. TEMPO/Prima mulia
Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

28 hari lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

30 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

32 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.


Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

33 hari lalu

Kondisi terkini Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa dan tsunami. Pagi ini, Rabu, 10 Oktober 2018, bandara itu sudah beroperasi kembali dan didarati pesaeat komersial. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.


Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

37 hari lalu

Pemandangan umum pembangunan bendungan Intake Sepaku, yang akan memasok air bersih untuk ibu kota baru Indonesia yang diproyeksikan Ibu Kota Negara Nusantara, di Sepaku, provinsi Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. Masyarakat Adat Balik Menolak Penggusuran Situs-Situs Sejarah Leluhur, Menolak Program Penggusuran Kampung di IKN dan Menolak Relokasi. REUTERS/Willy Kurniawan
Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

37 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

37 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.


Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

38 hari lalu

Suasana rapat dengar pendapat Komisi II DPR RI dengan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

Anggota DPR mengatakan bahwa jangan sampai IKN membuat warga setempat menjadi seperti masyarakat adat di negara-negara lain yang terpinggirkan.


Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

39 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

Pakar hukum Unair menyebut sejumlah kebijakan terbaru otorita IKN sebagai salah satu bukti hukum yang belum melindungi masyarakat adat.