TEMPO.CO, Surabaya -- Jenazah dua terduga teroris, Dayat dan Rizal, dibawa ke Rumah Sakit Kepolisian Republik Indonesia Kramat Jati, Jakarta, Senin malam, 22 Juli 2013. Dua terduga teroris ini tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror dalam penyergapan di Tulungagung, Senin pagi kemarin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan jenazah terduga teroris sudah dibawa ke Jakarta. "Tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB," kata Awi di Markas Polda Jatim, Selasa pagi, 23 Juli 2013. Awi mengatakan, kedua jenazah tersebut diangkut melalui kargo lewat udara. "Otopsi dilakukan di Jakarta," kata Awi.
Kedua jenazah terduga teroris ini, kata Awi, hanya transit di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Dibawa dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dan tiba di kamar mayat RS Bhayangkara Polda Jatim pada Senin kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. Kedua jenazah ini dimasukkan dalam kantong mayat warna kuning. Menurut Awi, salah seorang tersangka teroris jaringan Poso ini mengalami luka tembak di perut, sementara seorang pelaku lainnya di pelipis.
Pihak Polda Jatim, kata Awi, tidak berwenang untuk mengotopsi kedua jenazah tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, RS Bhayangkara Polda Jatim pada Senin malam kemarin sempat kedatangan serombongan orang yang mengaku mau mencocokkan apakah Dayat, salah seorang korban, merupakan kerabat mereka. Rombongan ini mengaku berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Rombongan warga yang hanya mau melihat jenazah Dayat ini tidak bisa masuk dan hanya tertahan di pintu gerbang RS Bhayangkara. Petugas jaga tidak mengizinkan beberapa orang ini masuk dan melihat jenazah korban. Terkait hal ini, Awi mengatakan, kalau memang ada yang mengaku keluarga korban, akan dilakukan tes DNA. "Nanti bakal dicek DNA," kata Awi kepada wartawan pagi ini. Informasi yang diperoleh Tempo, Dayat menikah dengan perempuan asal Lamongan.
DAVID PRIYASIDHARTA
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Berita populer:
Beredar Video FPI Merusak Toko di Makassar
FPI: SBY yang Harus Menahan Diri
Tifatul Sembiring: Tempo Lebay