TEMPO.CO, Jayapura - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Papua mengklaim hampir di seluruh wilayah Papua masih kekurangan guru. Walau ada gurunya, tapi tak pernah melaksanakan tugasnya dengan baik. Bahkan, ada satu sekolah dengan enam kelas, tapi hanya ada satu guru saja yang mengajar.
"Selain itu, sebagian besar teman-teman saya yang berprofesi sebagai guru tinggalnya di kota, bahkan menetap di ibukota provinsi dan tak berada di tempat tugas mereka. Sehingga, ketika siswa datang ke sekolah, gurunya tak ada," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Elias Wonda, ke wartawan di Kota Jayapura, Papua, Rabu, 24 Juli 2013.
Selain itu, kata Elias, ada beberapa wilayah di Papua, seperti di Kabupaten Puncak Jaya, ada anggota Tentara Nasional Indonesia yang harus mengajar sebagai guru dalam kelas. "Bahkan, ada juga di kampung-kampung yang sebenarnya sebagai guru sekolah Alkitab, tapi terpaksa mengajar pelajaran umum di sekolah. Hal seperti ini juga terjadi di daerah pedalaman lainnya di Papua," jelasnya.
Sebenarnya, kata Elias, selain Papua masih kekurangan guru, masalah kesejahteraan bagi guru juga masih memprihatinkan. Misalnya saja, sampai saat ini di daerah-daerah pedalaman Papua, masih banyak guru yang belum memiliki rumah. "Kita banyak bangun sekolah, tapi gurunya tinggal jauh. Jika rumah guru dibangun dekat sekolah, saya rasa mereka akan bertahan di situ," katanya.
Menurut Elias, selama ini hanya bangunan yang bersumber dari dana DAK pendidikan dasar dan Otonomi Khusus yang dipakai untuk bangun sekolah saja. "Sedangkan untuk perumahan guru, sampai tahun ini tidak ada. Semoga tahun depan dengan kepemimpinan gubernur yang baru, kita bisa bangun rumah guru," ujar dia.
CUNDING LEVI
Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Baca juga:
Judika Bikin Lagu Khusus untuk Pernikahannya
Ashton Kutcher Bakal Dikontrak Lenovo
Alika Islamadina Suka Fashion Korea