TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, menjamin stok minyak goreng pada Lebaran 2013 aman. Ia juga memastikan tidak akan ada kenaikan harga jelang dan saat Lebaran tahun ini.
"Tidak ada masalah dengan stok untuk Lebaran. Kita ingin memastikan bahwa proses produksi dan industri berjalan lancar agar bisa menangani demand untuk hari raya. Keinginan pemerintah adalah stabilisasi harga walaupun dibutuhkan usaha ekstra saat Lebaran," katanya seusai meninjau pabrik tepung Bogasari dan pabrik minyak milik Sinar Mas di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2013.
Hidayat mengatakan jika nantinya ditemukan kenaikan harga minyak goreng di beberapa tempat, pihaknya akan mengambil langkah tertentu agar kenaikan harga bisa dihindari. "Kalau toh ada wacana untuk menaikkan, saya kira akan saya counter dengan fakta bahwa kenaikan harga belum perlu dilakukan," katanya.
Kementerian Perindustrian menyatakan kenaikan harga tidak perlu dilakukan karena proses produksi minyak goreng tidak mengalami hambatan begitu pula dalam distribusinya. "Kami sudah mengecek ke produsen tidak ada masalah, kenaikan produksi pun masih bisa dilayani," kata Hidayat.
Kepala Pabrik PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (PT Smart), Agus Wijaya, mengatakan produksi minyak goreng untuk wilayah Jabodetabek naik tiga kali lipat pada Lebaran, dari 10 ribu ton menjadi 30 ribu ton. Produksi di Jabodetabek merupakan 15 persen dari total produksi nasional. "Kami berusaha memenuhi kebutuhan ini dari 3 pabrik yang terdapat di Jakarta, Belawan, dan Surabaya," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kebutuhan minyak goreng sawit nasional pada 2013 mencapai 5,22 juta ton atau 435 ribu ton per bulan. Untuk pulau Jawa kebutuhan minyak goreng sawit mencapai 270 ribu ton per bulan. Tahun ini, terdapat 75 unit usaha industri minyak goreng sawit di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 25 juta ton per tahun.
Dari Januari hingga Juni 2013, pasokan minyak goreng sawit ke pulau Jawa melalui Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya mencapai 3.050.000 ton atau 508.333 ton per bulan. Produksi nasional CPO mencapai 25,64 juta ton tahun lalu. Pada 2013, produksi CPO diperkirakan mencapai 27,39 juta ton.