TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Agama Suryadharma Ali menggelar pertemuan tertutup dengan para pengungsi Syiah asal Sampang, Madura. Pertemuan diadakan di ruang VVIP Bandara Djuanda, Surabaya, Kamis, 25 Juli 2013. Pertemuan dihadiri belasan perwakilan pengungsi.
Hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Tim Rekonsiliasi Abd A'la. Soekarwo, yang pamit saat pertemuan masih berlangsung, tak mau komentar banyak soal isi pertemuan. "Biar Pak Menteri saja yang jelaskan," kata Soekarwo, Kamis, 25 Juli 2013.
Pertemuan dengan pengungsi Syiah merupakan tindak lanjut dari permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden, kata dia, prihatin karena pengungsi tak bisa pulang ke Sampang. Presiden kemudian menekankan perlunya rekonsiliasi di antara kedua pihak.
"Terinspirasi perkataan Presiden, saya ke Sampang," kata Suryadharma saat bertemu ulama di Sampang, Madura, Rabu, 24 Juli 2013. Kepada pengungsi, Suryadharma ingin menyampaikan pesan ulama Madura yang meminta murid Tajul Muluk bertobat sebagai syarat kembali ke Sampang.
Sebelum bertemu dengan Menteri, juru bicara pengungsi Syiah, Iklil Al Milal, mengatakan permintaan tobat tak tepat. Mereka menilai aliran yang mereka anut tidak sesat. "Tobat dari apa?" katanya. Yang perlu dihentikan justru syiar kebencian yang didengungkan ulama Madura. "Aparat harus tegas."
ANANDA BADUDU