TEMPO.CO, Bogor - Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Darmin, mengatakan mulai Kamis hari ini seluruh rangkaian KRL ekonomi non-AC yang berjumlah lima, tidak beroperasi lagi dari Stasiun Besar Bogor ke Jakarta. Semua rangkaian diganti dengan KRL Commuter Line.
"Alasannya untuk meningkatkan pelayanan dan menjaga keselamatan pengguna KRL," kata Darmin, Kamis, 25 Juli 2013. Menurut dia, ada 23 perjalanan dari lima rangkaian kereta ekonomi yang beroperasi setiap harinya di Stasiun Besar Bogor dan mengangkut sekitar 6.500 penumpang.
Baca Juga:
"Jadwal perjalanan ekonomi yang diganti 23 perjalanan, dari 101 jumlah keseluruhan perjalanan. Dan penumpang kereta ekonomi sendiri berjumlah sekitar 6.500 penumpang dari 40 ribu penumpang setiap harinya," kata dia.
Menurut Darmin, kereta Commuter Line lebih nyaman dibandingkan dengan kereta ekonomi non-AC, berpendingin udara (AC). "Pintu commuter juga selalu tertutup guna mengurangi kecelakaan penumpang, terlebih meminimalisir kejahatan seperti penumpang atap, pencurian atau pelecehan," ujar Darmin.
Sebagian penumpang mendukung pergantian dari ekonomi ke Commuter Line. Rahman, 36 tahun, penumpang kereta, mengatakan Commuter Line lebih aman, nyaman, dan murah. "Dari segi naik kereta ekonomi Rp 2.000, naik Commuter Rp 4.000 hingga tebet, tidak jauh berbeda dan lebih nyaman," kata dia.
Rahman berharap harga tiket subsidi tersebut tidak dicabut oleh pemerintah dan terus berkelanjutan. "Bila subsidi dicabut dan kembali ke Rp 9000 mungkin saya kecewa, mudah-mudahan subsidinya tidak dicabut," katanya.
M SIDIK PERMANA
Topik Terhangat
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terkait
Stasiun Angke dan Tanah Abang Bakal Berubah Fungsi
Efek Perubahan Operasional KRL Tak Dirasa Sekarang
Penumpang di Stasiun Tanah Abang Berkurang 10 Ribu