TEMPO.CO, Madrid - Peringatan bagi penonton sepak bola: Berhati-hatilah di stadion, terutama saat Cristiano Ronaldo menembak. Di pertandingan persahabatan Real Madrid melawan Bournemouth, Ahad malam lalu, tendangan bebasnya mematahkan tangan seorang penonton.
"Ini adalah penyebab patah tangan yang paling keren," kata Charlie Silverwood, 11 tahun, "korban" insiden tersebut, kemarin. Siswa sekolah dasar di Bournemouth--kota di bagian selatan Inggris--itu datang ke Stadion Dean Court. Fulus Rp 945 ribu dia relakan demi melihat tim kesayangannya berlaga melawan raksasa dari Spanyol tersebut. Bersama ayahnya, Lee, dia duduk manis di belakang gawang.
Di menit 6, Ronaldo mengambil tendangan bebas. Bola meluncur deras dengan kecepatan mencapai 130 kilometer per jam dan nyangsang ke tribun di belakang gawang. Lee sigap menghindar, namun si bocah cuma bisa melongo saat bola menumbur tangannya. "Semuanya terjadi dalam satu kedipan mata," kata Lee.
Meski meringis kesakitan, Charlie tetap berada di tribun. Bournemouth, klub yang baru promosi di Divisi Championship--lapis kedua sepak bola Inggris--, babak belur dihajar tamunya enam gol tanpa balas. Ronaldo mencetak dua gol.
Pemeriksaan sinar-X menyatakan pergelangan Charlie retak. "Kalau saya tidak menaikkan tangan kiri, pasti sekarang semua gigi depan saya rontok," ujarnya. Meski harus menghabiskan liburan musim panasnya dengan tangan terbungkus gips selama enam pekan, dia girang bukan kepalang.
"Sakit sih. Tapi Ronaldo adalah pemain termahal di dunia, dan dia yang mematahkan tangan saya," ujar Charlie. "Saya ceritakan ke teman-teman dan tidak ada yang mempercayai saya."
Mengetahui adanya korban, Real Madrid langsung turun tangan. "Kami akan memberi kenang-kenangan untuk Charlie," kata Juan Camilo Andrade, juru bicara klub itu. "Tanda bela sungkawa" itu berupa jersey Madrid--tentunya bukan yang abal-abal--, lengkap dengan tanda tangan Ronaldo serta seluruh skuad Los Blancos. Bournemouth juga mengirimkan bola dengan tanda tangan pemain mereka. "Pertandingan itu tidak mungkin dapat Charlie lupakan," ujar Lee.
Hadiah tambahan bagi Charlie adalah wajahnya yang terpampang di koran dan situs berita di seantero Inggris, lengkap dengan baju dan bola bertanda tangan. Kali ini, teman-temannya pasti mempercayai ceritanya.
THE SUN | HUFFINGTON POST | FOOTBALL ESPANA | REZA MAULANA