TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat menunda pengiriman empat pesawat jet tempur F-16 ke Mesir menyusul kudeta militer pada 3 Juli 2013 terhadap Presiden Mohamed Mursi.
"Presiden Barack Obama memutuskan menunda pengiriman jet tempur F-16, sementara pemerintah terus melanjutkan pembahasan untuk memperbarui opsi dan konsultasi dengan Kongres," kata juru bicara Pentagon, George Little, Rabu, 24 Juli 2013. "Keputusan itu diambil setelah kami memperhatikan situasi menyeluruh di Mesir."
Meski begitu, George menegaskan AS tetap komit menjaga hubungan pertahanan antara Amerika Serikat dengan Mesir. "Ke depan, setiap hal yang kami lakukan dan katakan akan difokuskan pada kembalinya Mesir selekasnya ke sebuah pemerintahan demokratis sesegera mungkin," jelas juru bicara ini.
Sampai sekarang belum ada jadwal pasti kapan alat perang itu akan dikirimkan ke Negeri Piramida. Pentagon, markas Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, tak memberikan alasan khusus mengenai penundaan pengiriman.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, pada Rabu, 24 Juli 2013, meminta kepada Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi untuk mendiskusikan keputusan pemerintahnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat akan mengirimkan empat jet tempur F-16 dari 20 jet yang direncanakan dijual ke Mesir. Delapan jet F-16 telah dikapalkan pada awal tahun ini, setelah itu AS akan mengirimkan empat lainnya pada pekan ini disusul delapan jet berikutnya.
Di samping jet tempur, Amerika Serikat juga mendapatkan pesanan tank M1A1 Abrams dari Mesir. Namun pemerintah Amerika Serikat belum menanggapi permintaan ini.
Penundaan pengiriman alat perang ini merupakan aksi pertama langsung Amerika Serikat sejak militer Mesir mengusir Mursi dari kekuasaannnya sebagai presiden. Dalam undang-undang Amerika Serikat, bantuan militer ke sebuah negara hasil kudeta harus dihentikan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
KPK Tangkap Pengacara Kondang
Anggita Sari: Saya Ibarat Pemanis di Kasus Freddy
Keponakan Hotma Sitompoel Ditangkap KPK