TEMPO.CO, Rembang--Teripang, binatang laut ini ternyata komoditas unggulan yang banyak peminatnya. Konsumennya tidak terbatas dari dalam negeri, tapi juga menjadi komoditas pasar impor, di antaranya Negara- Negara Asia Timur. Teripang, termasuk jenis inverebrata yang masuk dalam kelompok echinodermata dan kelas holothuroideo. Selama Ramadan, permintaan pasar cukup besar, menurut Dahlan, yang membuka usaha olahan Teripang di Rembang, naik dua kali lipat dari hari normal.
Dahlan (52), warga Desa Gegunung Wetan, Kota Rembang, merupakan pemain tunggal untuk memasok teripang ke Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota besar lainnya. Ia sudah menekuni usaha itu beberapa tahun terakhir ini, mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar. "Barangnya semakin langka," kata Dahlan,(25/7). Untuk memperoleh teripang, Dahlan dipasok sejumlah nelayan dari Rembang, Jepara dan Batang. Sulaiman, misalnya, mampu memasok 300 ekor teripang setiap panen, yang biasa dilakukan setahun dua kali. "Sekali panen saya dapat penghasilan Rp 60 juta," kata Sulaiman, nelayan Jepara.
Teripang banyak menghuni di terumbu karang di zona laut Indonesia. Nelayan Karimunjawa, Jepara, juga banyak membudidayakan teripang. Di Karimunjawa terdapat 15 jenis spesies teripang. Dalam sebulannya, Dahlan dapat memasok sekitar 5 kuintal hingga 1 ton teripang ke langganannya. Selama ini, manfaat teripang untuk menu makanan berkolestrol rendah dan untuk obat- obatan seperti untuk bahan kosmetik dan suplemen.
Setelah di tangan Dahlan, Teripang diolah dalam bentuk kering. Pengolahannya melalui proses yang rumit. Pertama, teripang basah di belah bagian tengahnya sekitar lima sentimeter, untuk mengeluarkan isi perutnya. Pekerjaan ini dilakukan sangat hati- hati untuk menghindari kerusakan. Setelah itu, teripang direbus dan selanjutnya dilakukan pengasapan. Sebelum dikeringkan, teripang dikuliti dan baru kemudian disimpan. Untuk menggeluti pekerjaannya itu, Dahlan dibantu puluhan pekerja.
Pengolahan teripang untuk menghilangkan zat aktif yang bersifat racun. Harga teripang olahan cukup menjanjikan. Untuk jenis teripang gosok Rp 2,5 juta per kilogram. Jenis susu dan oge harganya Rp 700 ribu per kilogram. Sedangkan jenis sepatu Rp 300 ribu per kilogram dan kawasa dongak serta apel hanya Rp 100 ribu per kilogram.
Baca Juga:
BANDELAN AMARUDIN
Baca juga:
Rupiah Bakal Lampaui 10.300 per Dolar
40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi
RI Siap Gugat Lagi Larangan AS Soal Rokok Kretek
BPOM: Daging Sapi Impor Aman