TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat mengatakan, PT Freeport Indonesia akan melakukan divestasi saham hingga 15 persen. Sekitar 10 persen lebih akan diawarkan pada pemerintah dan sisanya 5 persen lagi akan dijual secara terbuka. "Yang 5 persen akan dijual di stock exchange," ujarnya, Jumat, 26 Juli 2013.
Hidayat mengatakan, rencana divestasi ini memang sesuai dengan permintaan pemerintah. Dulu, kata Hidayat, 10 persen saham PT Freeport Indonesia ini pernah dijual kepada PT Indocopper Investama milik Bob Hassan, pengusaha yang dekat dengan Presiden (waktu itu) Soeharto. Belakangan, saham malah dijual lagi ke Freeport. Nah, sekarang saham itu akan kembali didivestasikan.
Jika pemerintah pusat memutuskan tidak mengabil tawaran ini, 10 persen saham Freeport akan ditawarkan kepada Pemda Papua atau BUMN. "Pemda juga berniat untuk memiliki saham ini," kata Hidayat usai pertemuan dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Roziq B Soetjipto.
Saat ini, sebanyak 90,64 persen saham PT Freeport Indonesia dimiliki oleh Freeport McMoran Copper & Golden Inc. Sementara itu, sisanya, sebesar 9,36 persen, dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Kewajiban divestasi Freeport diatur di dalam Pasal 24 Kontrak Karya Perpanjangan 1991.
Hidayat mengatakan, nantinya secara total Freeport akan melepaskan 25 persen sahamnya. Sebanyak 20 persen nantinya akan dipegang oleh pemerintah dan 5 persen akan dilepas di bursa saham. “Itu sudah diatur di kontrak karya Freeport,” kata Hidayat.
Sayangnya, Hidyat enggan memastikan kapan divestasi saham Freeport akan dilakukan. Yang jelas, kata dia, saat ini Freeport akan fokus pada kerja sama pembangunan smelter. "Barangkali setelah smelter selesai," katanya.
RAMADHANI
Berita Terpopuler:
Rano Karno Akui Berniat Mundur dari Wagub Banten
Vanny Rosyane: Abang Freddy Budiman Banyak Duit
Ini Harga Sewa 'Bilik Asmara' Lapas Cipinang
Anggita Sari Berteman dengan Vitalia dan Fathanah
Bella Saphira Masuk Islam Atas Kemauan Sendiri